Agar Tak Ada Prasangka, FBN Minta Pemerintah Bentuk Investigasi KPPS Yang Wafat

Agustinus Nahak, SH, MH., Ketua FBN Bali
Forum Bela Negara (Bali) sangat prihatin terhadap wafatnya para Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang selama pelaksanaan Pemilu 2019, ada sejumlah 469 petugas KPPS yang dilaporkan meninggal dunia. Data tersebut per Jumat (10/5). Selain itu, petugas KPPS yang dilaporkan sakit berjumlah 4.602 orang. Sehingga total petugas yang sakit dan meninggal sebanyak 5.071 orang.
“Pemerintah jangan ragu lagi untuk membentuk suatu tim investigasi agar tidak ada kecurigaan dan secara transparan perlu di jelaskan kepada masyarakat agar situasi kembali tenang dan tidak ada rasa saling curiga yang menimbulkan kegaduhan, disinilah negara harus hadir,” kata Agustinus Nahak, SH, MH., Ketua FBN Bali di Denpasar, Sabtu (11/5/2019).
Namun, Pihaknya mengingatkan agar tidak ada politisasi terkait hasil investigasinya nanti, “Pemilu telah usai seharusnya hal-hal seperti ini menjadi perhatian serius dari pemerintah karena kalau tidak ada respon dan terkesan justru acuh terhadap ratusan KPPS yang meninggal ini bisa menjadi preseden buruk di kemudian hari,” terang Nahak.
FBN Bali juga minta agar pemilu 2024 yang akan datang agar tdak harus serentak antara pileg dan pilpres sehingga kejadian kematian KPPS ini bisa di hindari.
“Namun kami membrikan apresiasi kepada aparat TNI dan Polri yang telah mengawal Pileg dan Pilpres 2019 berjalan dengan damai dan lancar dan perlu adanya evaluasi untuk pemilu 5 tahun yang akan datang,” pungkas Nahak. (hidayat)
Baca Juga :
Bupati Tabanan Ikuti Rangkaian Persembahyangan Tawur Agung Kesanga di Pura Catus Pata Kota Tabanan

Leave a Comment

Your email address will not be published.