525 Atlet Buleleng Di Desentralisasi Pelatihan, Rebut Peringkat III PORPROV Bali Di Tabanan

KONI Buleleng terus bergeliat tingkatkan prestasi atlet, melalui pembinaan yang dilakukan di masing-masing Pengkab Olahraga

Balinetizen, Buleleng

KONI Buleleng terus bergeliat tingkatkan prestasi atlet, melalui pembinaan yang dilakukan di masing-masing Pengkab Olahraga. Keseriusan KONI Buleleng meningkatkan peringkat pada ajang PORPROV Bali bukanlah sekedar harapan. Terbukti guna menghadapi PORPROV Bali ke XIV Tahun 2019 yang dihelat pada bulan september mendatang di Kabupaten Tabanan, sebanyak 525 orang atlet dari 40 cabang olahraga, kini di Sentralisasi Pelatihan (TC).

Atlet-atlet yang kini menghuni TC merupakan atlet terbaik di masing-masing cabang olahraga. Perlu diketahui, bahwa sebelumnya terdapat 772 orang atlet bayangan yang dipersiapkan menghadapi Porprov. Atlet bayangan itu mengikuti tes fisik pada 26-27 Januari lalu. Setelah tes fisik, mereka lanjut mengikuti desentralisasi latihan dalam kurun waktu Februari sampai April di bawah tanggungjawab masing-masing Ketua Pengkab olahraga.

“Selama desentralisasi, kami di KONI terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan dan kemampuan fisik psra atlet. Mereka dievaluasi terlebih dahulu, sebelum ditetapkan dalam tim definitif. Mereka kembali mengikuti tes fisik pada 6-7 April lalu. Hasil tes fisik itu menjadi salah satu acuan KONI dalam menentukan tim definitif” urai Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha Widnyana, Kamis (16/5) sore di GOR Bhuana Patra Singaraja.

Lebih lanjut diungkapkan tercatat sebanyak 670 orang yang masuk dalam Kontingen Buleleng, terdiri dari 525 orang atlet, 145 orang official.”Para atlet akan berlaga di 40 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Porprov Bali 2019 di Tabanan” ucap Artha Widnyana.

Iapun mengatakanPorprov tahun ini, Buleleng mengusung selogan ‘Raih Medali Bukan Melali’.”Melalui program pembinaan dan persiapan yang matang serta slogan itu, maka pada Porprov tahun ini kami bertekad meningkatkan peringkat. Dari peringkat IV pada Porprov 2017, menjadi peringkat III di bawah Badung dan Denpasar,” ujar Artha Widnyana optimis.

Baca Juga :
Simpan Potensi Wisata Spiritual, Pemkab Klungkung Support Pengembangan Potensi Wisata Desa Bakas

Artha Widnyana juga menjelaskan bahwa KONI Buleleng telah memutuskan meningkatkan uang saku para atlet selama sentralisasi. Uang saku yang tadinya Rp 800 ribu per bulan pada 2017 lalu, kini ditingkatkan menjadi Rp 1.150.000 per bulan.” Para atlet harus mengikuti 16 kali latihan dalam sebulan. Kenaikan uang saku itu diharapkan menambah semangat dan motivasi atlet dalam meraih medali” tandasnya.

Sementara itu Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengapreisasi langkah yang dilakukan KONI Buleleng. Ia meminta atlet datang ke Tabanan bukan untuk melali, namun meraih medali bagi Kontingen Buleleng.”Saya bangga dengan KONI Buleleng yang mengerahkan atlet binaan sendiri. Artinya apapun hasilnya akan mencerminkan hasil dari sistem dan pola pembinaan yang dilakukan oleh masing-masing pengkab olahraga” ujarnya menegaskan.”Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan kita bersama, yakni meraih rangkang tiga dapat tercapai,” pungkas Agus Suradnyana.

Pewarta : Gus Sadarsana

Leave a Comment

Your email address will not be published.