Pawai PKB 2019 Melibatkan 4.370 Penari dan Penabuh

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memukul kentongan tanda dimulainya pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI Tahun 2019 di depan Monumen Perjuangan Niti Mandala Renon, Sabtu (16/6).

“Baris Gede sudah siap di barisan,” ujar I Gusti Ngurah Dwijaksara selaku Liaison Officer (LO) dalam ht-nya. Selang beberapa menit, teriakan masyarakat pun menggemuruh sembari berseru lantang bergantian menyebut nama ‘Pak Jokowii”.

Siang itu Sabtu (15/6) tepatnya pukul 14.00 wita kehadiran Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo beserta keluarga membuat keseruan pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 kian memuncak. Masyarakat lokal hingga turis mancanegara memadati pinggiran areal Monumen Perjuangan Niti Mandala Renon. Meski Pespampres dan pasukan pengaman lainnya seperti TNI, Polisi, dan Pecalang berjejer namun tak menghalangi ribuan masyarakat untuk tetap melihat pawai meski hanya dari sekelebat sudut saja.

Pawai PKB tahun ini terasa lebih hangat. Itu tak lepas  dari konsep yang diusung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Dulu kan Presiden diturunkan langsung pada panggung kehormatan, sekarang mobil Presiden hanya sampai dekat kantor KPU dan sambil berjalan kaki diiringi penari Pendet di depan dan Penari Baris Gede di belakang,” papar Kadek Wahyudita, selaku koordinator pawai.

Kadek pun tampak mondar-mandir memastikan kesiapan peserta pawai kepada setiap Liaison Officer (LO) dan tampaknya handie-talkie (ht) tidak cukup sebagai media komunikasi, Kadek harus benar-benar menyambangi setiap LO agar segalanya dapat terorganisir dengan lancar. Seusai sampai dikursi kehormatan, pawai pun dilanjutkan dengan sambutan dari Gubernur Bali, Wayan Koster dan dilanjutkan dengan sambutan dari Presiden Joko Widodo. “Punapi gatra, eling? Becik nggih,” buka Jokowi dalam sambutannya. Sontak masyarakat pun berteriak sumringah mendengar kemahiran Jokowi dalam berbahasa Bali.

Baca Juga :
Tekan Terjadinya Stunting, Desa Dauh Puri Klod Gelar Lomba Balita Sehat 

Salah satu LO yang bertugas mengawasi kesiapan penari Pendet dan Baris Gede yakni I Gusti Ngurah Dwijaksara mengungkapkan dirinya sempat bingung, sebab posisi transit penari sempat berubah-ubah. “Iya sekarang disuruh ke sini (dekat Kantor Disbud Prov.Bali –red), katanya ada pengecekan dulu dari Paspampres,” tutur Dwi. Penari Pendet dan Baris Gede yang dipercaya mengiringi kedatangan Jokowi berasal dari SMKN 3 Sukawati (Kokar). Selepas Presiden Jokowi beserta jajaran sampai di kursi kehormatan dan menyampaikan sambutan yang diakhiri kata ‘Matur suksma‘ dan pemukulan kul-kul, pawai pun resmi berlanjut yang diisi partisipan luar daerah/negeri, ISI Denpasar, dan 9 Kabupaten/Kota se-Bali.

Mengusung tema Bayu Pramana, Memuliakan Sumber Daya Angin diterjemahkan melalui garapan pawai yang berenergi. “Bayu itu maknanya luas sekali, bisa diistilahkan sebagai sebuah energi dan bagaimana kita mengendalikan energi itu agar membawa dampak yang positif,” jelas I Wayan Adnyana selaku Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali.

Adnyana mengaku persiapan yang dilakukan sudah sangat matang untuk mengembalikan esensi PKB sebagai pesta rakyat yang dimiliki rakyat pula. Menurut penjelasan Adnyana, pengembalian PKB sebagai pesta rakyat berdasar prinsip-prinsip pada pemerintahan Gubernur Bali, Wayan Koster yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang berarti Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru.

Adapun realisasi dari pengembalian ini yakni pelaksanaan pawai yang lebih efisien dan bersahabat dengan jalan menyambut perjalanan Presiden dan jajarannya dengan diiringi tarian, mengratiskan pembayaran stand pameran dengan syarat kartu keluarga dan KTP Bali, mengurangi penggunaan sampah plastik, dan menguatkan prinsip kesenian sebunan guna merangkul desa adat di Bali.

Rute pawai yang mengikuti prosesi purwa daksina (berkeliling se-arah jarum jam) ini pun berakhir di dekat Kantor Gubernur Bali. Masyarakat pun berbondong-bondong memadati areal tersebut demi ber-swafoto dengan Presiden Jokowi. Pespampres pun dengan sigap membentuk barisan pembatas guna tidak menghalangi kepulangan Jokowi dan jajaran menuju Jakarta. PKB 2019 melibatkan 4.370 orang peserta, pawai ini diharapkan mampu mempererat persahabatan dalam maupun luar negeri serta mengakrabkan PKB dengan rakyat sebagai pesta milik rakyat.

Baca Juga :
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Rencanakan Penambahan Tempat Isoter

Editor : Sutiawan

Leave a Comment

Your email address will not be published.