Jaga Jagad : Kepedulian Desa Kurangi Timbulan Sampah Plastik

Kopernik bekerja sama dengan TrashStock dan STT Sapta Petala menggelar acara publik bertajuk Jaga Jagad. Acara yang diselenggarakan pada 15-16 Juni 2019 di Desa Taro, Br. Ked, Gianyar, mulai pukul 07.00 – 23.00 Wita
Beragam inisiatif dan solusi untuk Bali bebas sampah plastik telah banyak didengungkan baik oleh komunitas, pemerintah, sekaligus sektor swasta lainnya. Dalam rangka memperluas jangkauan serta jejaring kampanye tersebut, Kopernik bekerja sama dengan TrashStock dan STT Sapta Petala menggelar acara publik bertajuk Jaga Jagad. Acara yang diselenggarakan pada 15-16 Juni 2019 di Desa Taro, Br. Ked, Gianyar, mulai pukul 07.00 – 23.00 Wita.
Jaga Jagad melibatkan komunitas desa sebagai aktor penggerak inisiatif pengurangan timbulan sampah plastik sekali pakai. “Dengan menggunakan pendekatan budaya lokal, Jaga Jagad akan menjadi ruang temu antar warga dan pegiat lingkungan (seniman & musisi) untuk meningkatkan wawasan, peran serta sekaligus komitmen untuk turut mendukung ekosistem lingkungan bebas dari sampah plastik sekali pakai,” ujar Andre Dananjaya, Senior Project Officer di Kopernik. Keterlibatan warga setempat diharapkan dapat turut aktif dan berkelanjutan dalam penyelenggaraan agenda adat yang bebas dari sampah plastik sekali pakai, seperti tas kresek, botol minum kemasan, serta pembungkus makanan plastik.
Rangkaian acara Jaga Jagad  dimulai dengan resik desa, yang bertujuan meningkatkan kesadaran warga mengenai pencegahan timbulan sampah plastik sekali pakai serta tata kelola sampah yang baik dan bisa diterapkan pada skala desa. dilanjutkan dengan workshop kreatif tentang cara menggunakan bahan baku sampah plastik, yang nantinya akan dipamerkan pada gelaran acara serupa. Untuk meningkatkan pengetahuan seputar pencegahan timbulan sampah plastik sekali pakai, panitia turut memutar film berjudul Pulau Plastik serta diskusi publik bertajuk Bali Bukan Pulau Plastik.
Turut hadir sebagai pembicara pada diskusi tersebut, Gede Robi Navicula (Musisi/Aktivis Lingkungan) dan Ida Ratu Mas Dalem Segara (Sulinggih) yang membahas tentang keterkaitan adat dalam menanggulangi masalah plastik dan apa saja solusi yang bisa dilakukan. dilanjut dengan pertunjukan musik dan hiburan oleh Gde Robi Navicula, Geeksmile, Leeyonk Sinatra, Bondres serta beberapa artis lokal lainnya.
Jaga Jagad diharapkan dapat memberikan contoh bagi banjar lainnya di Bali untuk mengadakan gelaran acara yang tidak lagi menggunakan plastik sekali pakai. Apalagi mengingat di bulan Juni ini akan diberlakukan Pergub Bali mengenai penggunaan timbulan sampah plastik sekali pakai.
“Memang menjadi tantangan tersendiri bagi kami untuk memastikan panitia dan para warga yang hadir membawa sendiri botol minum mereka dan juga memastikan tidak ada sampah plastik selama Jaga Jagad berlangsung. Astungkara, acara ini dapat menjadi inspirasi bagi banjar desa lainnya” jelas Didi Darmadi, selaku panitia Jaga Jagad yang juga aktif di TrashStock. (hd)
Baca Juga :
Kedua ABK Kapal Mekar Gloria Utama Dilaporkan Selamat dan Pulang ke Asalnya: Pasca 5 Hari Pencarian

Leave a Comment

Your email address will not be published.