GKD Duta Denpasar Tampil Apik di PKB XLI : Diawali Sandya Gita Ngunda Bayu, Tampil Pamungkas Tari Kreasi Kebyar Bang

Ket foto : Penampilan Gong Kebyar Dewasa Duta Kota Denpasar pada PKB XLI di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (18/6) malam.

Balinetizen.com, Denpasar

Duta kesenian Kota  Denpasar kembali menunjukan kepiawaianya pada Pesta Kesenian Bali (PKB) XLI Tahun 2019. Kali ini datang dari Sekehe Gong Kebyar Dewasa (GKD) Sapta Yowana Kanti, Kelurahan Sumerta yang tampil mebarung dengan Duta Kabupaten Gianyar di Panggung Terbuka Ardha Candra, Taman Budaya Art Center Denpasar, Selasa (18/) malam.

Penampilan apik nan indah ini turut disaksikan ribuan pasang mata yang hadir di arena PKB XLI. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Gubernur Bali, Wayan Koster, Sekda Kota Denpasar, AAN Rai Iswara, Sekda Kabupaten Gianyar serta pimpinan OPD dari kedua duta seni.

Riuh penonton mengawali penampilan duta Kota Denpasar yang mempersembahkan Sandya Gita berjudul Ngunda Bayu yang memadukan seni karawitan, olah gerak dan vokal. Dilanjutkan dengan Tari Kreasi Solah Ngerawit Pratijna yang juga menitik beratkan pada permainan suling sebagai alat musik tiup serta instrumen terompong, Tabuh Kreasi Kekebyaran Siar Siur sebagai implementasi jenis angin yang sering kali berhembus tidak stabil dan Tari Kreasi Kebyar Bang yang menggambarkan penyatuan Bayu Pramana.

Kordinator Gong Kebyar Dewasa Duta Kota Denpasar, I Wayan Purna S,Sn saat diwawancarai menjelaskan bahwa seluruh materi yang dibawakan ini merupakan implementasi dai Tema Besar PKB XLI yakni Bayu Pramana, seperti halnya Sandya Gota Ngunda Bayu. Dimana, sebuah sajian seni karawatian yang dipadukan dengan olah gerak dan olah vokal ini mampu memberikan nuansa khas tema besar Bayu Pramana.

Hal ini sesuai dengan judulnya yakni Ngunda Bayu yang memposisikan angin bergerak dan mengalir tanpa putus sebagai sumber kehidupan. Sehingga mampu mengalir secara menerus seara harmoni, serasi, selaras, dan seimbang untuk mencapai sebuah fibrasi kesejahteraan.

Baca Juga :
100 Narapidana Kabur di Aceh Masih Dalam Pencarian

Begitu pula garapan lainya yang juga memfokuskan sajian terhadap dominiasi alat musik tiup. Sehingga mampu memberikan fibrasi terhadap penerapan tema Bayu Pramana yang mengandung makna memuliakan sumber daya angin. “Tetunya dalam memberikan sajian metri garapan kami tetap berpedoman pada tema Bayu Pramana, sehingga garapan yang ditampilkan mampu memberikan gambaran tentang angin sesuai dengan tema PKB tahun ini,” jelasnya.

Wayan Purna menambahkan bahwa secara umum tidak terdapat hambatan dalam penggarapan materi. Hal ini lantaran seluruh seniman yang dilibatkan merupakan praktisi karawitan, tari dan vokal yang memang mumpuni dibidangnya.

“Dari garapan yang kami tampilkan ini tentu kami berharap dapat memberikan yang terbaik bagi Kota Denpasar, dengan harapan dapat diterima sebagai satu kesatuan garapan Gong Kebyar Dewasa,” jelasnya. (Ags/HumasDps).

Leave a Comment

Your email address will not be published.