Keterangan foto: Ketua Umum FKUB Bali Ida Pangelingsir Agung di Denpasar, Senin (1/7/2019)/MB
(Balinetizen.com) Denpasar –
Pasca penetapan Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil preaiden RI Periode 2019-2024 Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia mendorong dan menggaungkan semua elemen bersatu padu. Tak ada lagi perpecahan dengan berbagai alasan sentimen politik. Asosiasi FKUB Indonesia juga meminta masyarakat agar tidak terbelah lagi. Karena pesta demokrasi sudah usai.
“Semua rakyat Indonesia, baik pendukung 01 dan 02 untuk kembali bersatu, kembali rukun , jangan terbelah lagi. Karena NKRI sangat bergantung kepada persatuan, kesatuan dan kerukunan bangsa untuk menjadi kuat, berdaulat kemudian bersama membangun bangsa menuju kesejahteran yang adil dan makmur,” kata Ketua Umum FKUB Bali Ida Pangelingsir Agung di Denpasar, Senin (1/7/2019).
Isu politik, ekonomi, SARA hingga ujaran kebencian kata Ida Panglingsir telah menguras energi masyarakat selama ajang Pilpres berlangsung. Dampaknya, jelas kohesi sosial yang pecah hingga tenggang rasa yang telah terpupuk sejak lama sempat terancam karena pilihan politik yang berbeda. Jika berkaca pada tahun 1966 dan 1998, Indonesia sambung dia mengalami masa-masa tersulitnya. Mulai dari tekanan ekonomi dan politik. Namun saa itu, Indonesia masih menjungjung kerukunan dan persatuan sehingga tak mudah dipecah. Termasuk dalam kondisi itu, tak ada isu SARA.
“Yang terjadi hanyalah pergantian rezim dan perpecahan elit politik saja, Namun NKRI tetap kokoh bersatu dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote. Namun NKRI akan bisa berakhir, sambungnya jika terjadi masalah SARA yang masif dan meluas.
Mengantisipasi keadaan sekarang dimana kehidupan beragama cendrung semakin eksklusif, maka pranata membangun kerukunan penting untuk menunjang kehidupan beragama yang lebih inklusif. “Moderasi beragama yang ke Indonesiaan harus dijadikan prioritas utama,” imbuhnya.
Sebelumnya, Sabtu (29/6) lalu bertempat di Puri Denbencingah, Semarapura FKUB Bali, FORPELA (Forum Perempuan Lintas Agama) dan FORGIMALA (Forum Generasi Muda Lintas Agama) mengadakan Acara Syukuran dan Doa Bersama, yang dihadiri sekitar 200 tokoh lintas agama, tokoh adat dan para pejabat di Bali.
Acara ini digelar untuk menjaga kerukunan. Khususnya pasca diputuskannya Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019 -2024 oleh Mahkamah Konstitusi dan ditetapkan oleh KPU. (hd)