Keterangan foto: General Manager BlueBird area Bali dan Lombok, dr. I Putu Gede Panca Widnyana saat diseminasi informasi Program ‘Kawan BlueBird’, di Jimbaran, Selasa (9/7/2019)/MB
(Balinetizen.com) Mangupura –
Dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan, BlueBird Group berharap terjalinnya kemitraaan dan sinergitas dengan perusahaan taksi lokal sehingga tercipta citra yang semakin baik dan tata kelola manajemen operasional yang mumpuni. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager BlueBird area Bali dan Lombok, dr. I Putu Gede Panca Widnyana saat diseminasi informasi Program ‘Kawan BlueBird’, di Jimbaran, Selasa (9/7/2019).
“Kami mengajak para pengusaha taksi lokal yang telah memiliki ijin usaha untuk bergabung dalam suatu wadah KAWAN BLUEBIRD dengan brand dan logo yang sama serta dapat memberikan benefit dan reward yang setara kepada mitra pengemudi, Jadi kami himbau untuk ‘Stop Pemalsuan Merk BlueBird’,” terang Panca.
Senada dengan itu, Ketut Mulya Arsana, SH, M.Hum. sebagai salah satu Kuasa Hukum Korporasi BlueBird Group menegaskan bahwa langkah dan strategi pola kerjasama dengan Koperasi Serba usaha (KSU) di wilayah Bali bertujuan untuk mempercepat akselerasi peningkatan kualitas ‘branding’ korporasi yang sudah berjalan sedemikian baik, “Disamping untuk mengantisipasi upaya beroperasinya taksi lain dengan membonceng ‘image’ BlueBird yang terindikasi perbuatan melawan hukum dengan kualitas layanan yang tidak standar,” terang Arsana.
Menurutnya, Bila ditemukan ada indikasi penggunaan logo dan merk yang hampir sama dengan kualitas pelayanan proses penyalahgunaan mereknya. Pihaknya akan menerapkan Pasal 100 UU No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dan Pasal 55 jo 56 KUHPidana terkait yang membantu melakukannya (deelneming).
Hal tersebut dilakukan untuk menimbulkan efek jera berkenaan dengan banyaknya praktek pemalsuan merk di lapangan makin marak. Padahal, merk dagang BlueBird Group, seperti di Bali banyak yang ditiru oleh oknum driver atau perusahaan angkutan lainnya, bahkan tanda pengenal pun dibuat seidentik mungkin, sehingga mengelabuhi pelanggannya. (hd)
Editor: Hana Sutiawati