Gerindra: 99,9 Persen Masyarakat Inginkan Pertemuan Jokowi-Prabowo

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan dari stasiun MRT Senayan menuju pusat perbelanjaan FX Sudriman di Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Kedua kontestan dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019 lalu ini bertemu di Stasiun MRT Lebak Bulus dan selanjutnya naik MRT bersama-sama. ANTARA/Desca Lidya Natalia/pri.

Balinetizen.com, Jakarta

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan 99,9 persen masyarakat Indonesia menginginkan adanya pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dengan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Bijaklah dalam menilai pertemuan kedua tokoh ini karena pertemuan tersebut memang diinginkan 99,9 persen masyarakat Indonesia,” kata Arief dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Dia mengaku heran apabila ada pihak yang tidak setuju bahkan kesal dengan pertemuan kedua tokoh tersebut.

Karena itu dia menyarankan kepada pihak yang kecewa tersebut untuk menyikapinya dengan tersenyum, demi kebaikan bangsa Indonesia.

“Untuk yang kecewa dengan pertemuan Jokowi dan Prabowo, tersenyum saja untuk Indonesia biar plong dan lega,” ujarnya.

Arief mengatakan yang ditemui Prabowo adalah Jokowi yang merupakan saudara sebangsa dan setanah air serta merupakan Presiden yang memimpin Indonesia.

Menurut dia, tidak ada satupun agama di dunia ini yang melarang sesama untuk bersilaturahmi apalagi di silaturahmi Prabowo-Jokowi untuk kebaikan bangsa dan negara.

“Bagi yang kecewa dan kesal akan silahturahmi kedua tokoh ini, cobalah tersenyum untuk Indonesia saja jangan menghujat apalagi dibully terus,” katanya.

Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo bertemu di stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta, dan bersama-sama naik MRT sampai stasiun Senayan Jakarta, Sabtu (13/7).

Joko Widodo dan Prabowo kemudian berjalan kaki dari Stasiun MRT Senayan menuju ke sebuah restoran di FX Plaza Sudirman di Senayan.

Baca Juga :
35 warga Palestina tewas di Gaza, 3 di Israel, saat serangan meningkat

Keduanya sepakat agar para pendukung bersatu, tidak ada lagi istilah “cebong” dan “kampret” di masyarakat. (Antaranews)

Leave a Comment

Your email address will not be published.