Ruang Kelas Rusak, Siswa Belajar Bergantian, Kabid Dikdas Langsung Perbaiki

Ruang kelas SD Negeri 6 Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana mengalami kerusakan pada sekat ruang sekolah, pintu dan kusen pintu.

Balinetizen.com, Jembrana

Proses belajar mengajar di SD Negeri 6 Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana terpaksa dilakukan secara bergantian. Pasalnya, dua (2) ruang kelas yang ada mengalami kerusakan pada sekat ruang sekolah, pintu dan kusen pintu.

Pihak sekolah dari informasi sudah mengajukan perbaikan yang proposalnya sudah diajukan tahun 2018 lalu. Dan perbaikan akan dilakukan tahun 2020 mendatang. Adanya infoo kerusakan tersebut Kabid Dikdas pada Dinas Dikpora Jembrana langsung turun ke lokasi dan melakukan perbaikan.

Pantauan Rabu (25/9), SDN 6 Pendem memiliki dua bangunan. Masing-masing bangunan terdapat empat (4) ruangan..Dari delapan ruangan yang ada, dua (2) ruangan digunakan ruang guru dan ruang administrasi sekolah sekaligus kepala sekolah.

Dari enam (6) kelas yang ada dua (2) kurang layak untuk digunakan. Sehingga jumlah ruang kelas yang dimiliki tidak sebanding lurus dengan jumlah siswa. Agar proses belajar mengajar berjalan efektif siswa kelas III, IV dan V mulai belajar pukul 10.00 Wita setelah siswa kelas I dan II bubaran (pulang).

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar (Dikdas) I Nyoman Wenten seusai melakukan pengecekan di SDN 6 Pendem mengatakan ruang kelas yang rusak sudah diperbaiki, karena yang rusak hanya sketselnya saja. Juga dilakukan bersih-bersih lantaran ruang kelas kotor.

“Yang rusak hanya sketsel penyekat ruangan. Tadi siang sudah diperbaiki. Ruang kelasnya juga sudah dibersihkan. Mulai besok semua siswa sekolah pagi seperti biasa” terang Wenten.

Wenten mengatakan tahun anggaran 2019 ini ada 17 sekolah yang diperbaiki, sedangkan yang belum akan dianggarkan tahun berikutnya, karena dalam program perbaikan sekolah ini melihat aspek prioritas. Dan khusus untuk SDN 6 Pendem perbaikan akan dilakukan tahun 2020 mendatang.

Baca Juga :
Bahlil: UU Cipta Kerja adalah UU masa depan

“Perbaikan sesuai dengan tingkat kerusakan. Sekolah yang diperbaiki sekolah yang katagori rusak parah. ” tandasnya.

Wenten membantah ada siswa yang belajar di luar kelas seperti yang beredar di media sosial karena itu bukan kegiatan belajar mengajar reguler. Namun merupakan kegiatan belajar biasa yang biasa dilakukan agar siswa tidak jenuh belajar di dalam ruang kelas.

“Ruang belajar tidak sebatas di ruang kelas 7×8, silakan beriinovasi. Karena pembelajaran kontekstual dan joyful learning tidak mesti di dalam kelas. Ini dilakukan agar siswa tidak jenuh” pungkasnya. (Komang Tole)

Leave a Comment

Your email address will not be published.