Polisi dan Demonstran Bentrok, Ekuador Umumkan Keadaan Darurat

Warga Ekuador menghadapi petugas polisi anti huru hara selama protes terhadap langkah pemerintah Presiden Lenin Moreno untuk mengakhiri subsidi harga bahan bakar di Quito, Ekuador 2 Oktober 2019. (Foto: Reuters / Daniel Tapia)

Presiden Ekuador, Lenin Moreno, menyatakan keadaan darurat akibat demonstrasi. Para pengunjuk rasa turun ke jalan di beberapa wilayah, guna memprotes kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi bahan bakar. Angkutan umum dan pengemudi truk memblokir jalan-jalan, serta mahasiswa dan pekerja turun ke jalan di beberapa kota.

Sembilan orang ditangkap pada Kamis (3/10).

American Airlines, Iberia, Air France, dan KLM mengubah rute penerbangan mereka setelah pemrotes memblokir semua rute masuk dan keluar Bandara Quito.

Protes pencabutan subsidi BBM di Ekuador. (Foto: Reuters)
Protes pencabutan subsidi BBM di Ekuador. (Foto: Reuters)

Pencabutan subsidi adalah bagian paket reformasi fiskali pemerintah senilai AS$2 miliar, termasuk pelonggaran terhadap perlindungan pekerja, potongan pajak perusahaan, dan langkah-langkah lain untuk menggairahkan ekonomi.

Moreno mengatakan, dia harus mendeklarasikan keadaan darurat, yang akan membatasi hak-hak sipil, Hal itu dilakukan karena protes yang terjadi ditujukan untuk “merusak dan mendestabilisasikan” pemerintahannya. Ia juga berjanji tidak akan membatalkan langkah-langkah penghematan yang telah diumumkannya. [jm/pp]

Baca Juga :
Sejumlah Event Tandai Kesiapan Bali Memasuki Tatanan Hidup Era Baru

Leave a Comment

Your email address will not be published.