Training Greenship Associate (GA) Angkatan-3, GBCI-Bali

Training GA Angkatan-3, GBCI-Bali

Pelatihan Greenship Associate (GA) angkatan-3 yang berlangsung tanggal 19-20 Oktober 2019 di Vasini Hotel dan diselenggarakan oleh Green Building Council Indonesia (GBCI) wilayah Bali bekerjasama dengan IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) wilayah Bali ini diikuti oleh 34 peserta, terdiri dari 16 arsitek, 7 MEP (Mesin & Elektro), 8 Sarjana Teknik Sipil &  Konstruksi, 1 Perencana Kota, 1 Sarjana Teknik Lingkungan, dan 1 Sarjana lainnya. GBCI-Bali yang dibentuk tanggal 7 Mei 2017 dengan Wakil Gubernur Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati sebagai penasehatnya, telah diikuti oleh 84 peserta pelatihan GA dan 22 peserta pelatihan GP. Greenship adalah program sertifikasi bangunan hijau dari Green Buidling Council Indonesia yang terafiliasi dalam World Green Building Council (WGBC) yang ada di 70 negara di seluruh dunia.

Pelatihan GA ini dilaksanakan dalam rangka untuk menjadi prasyarat mengikuti pelatihan GP (Green Professional) sebagai ahli-ahli bangunan hijau tersertifikasi yang dibutuhkan dalam perencanaan & pembangunan proyek bangunan hijau sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Menteri PUPR No. 02/2015 tentang Bangunan Gedung Hijau menuju pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia. Mengikuti langkah Pemerintah Daerah lain seperti DKI Jakarta, Bandung, yang telah menerbitkan Peraturan Bangunan Gedung Hijau, maka GBCI-Bali juga siap mendukung Pemprov Bali dalam proses perumusan peraturan tentang Bangunan Hijau, sebagaimana juga sedang dilakukan daerah lainnya seperti Semarang, Makassar, Surabaya, dan Yogyakarta.

Dalam pelatihan GA Angkatan-3 kali ini, tercatat ada 3 pejabat PUPR Pemerintah Kabupaten ikut serta dan seorang anggota Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Provinsi Bali yang sangat antusias mengikutinya dan berharap akan semakin banyak pejabat Pemerintah yang mengikutinya, sebagaimana dikatakan oleh Kepala Bidang Cipta Karya, Pemkab Gianyar, I Dewa Gde Agung Kusuma Yudha, ST, berujar bahwa “Greenship Associate Training Course sangat bermanfaat, karena dapat memberikan dan menambah pemahaman kami betapa pentingnya penyelenggaraan pembangunan gedung berkelanjutan yang memenuhi persyaratan bangunan gedung yang fungsional, andal dan sesuai dengan tata bangunan yang serasi dan selaras dengan lingkungan. Harapan kami, sosialisasi lebih diintensifkan bekerja sama dengan instansi pemerintah (kementerian PUPR dan Pemda)”

Baca Juga :
Bappenas kembali mengadakan kunjungan lapangan ke TOSS Center Gema Santi

Sementara itu Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang Pemkab Gianyar, Ir. I Made Dwipa Aria, ST, MT, IPU juga menyatakan , “Pelatihan ini memberikan saya pengetahuan lebih detail tentang manfaat bangunan hijau, disamping juga mendapatkan referensi dalam hal perencanaan dan pembangunan  bangunan gedung pemerintah, sekaligus ikut berkampanye mengurangi global warming akibat pembangunan melalui Pemilihan Material, Penggunaan Energi, Penggunaan Air untuk meningkatkan Kesehatan, Keamanan dan Kenyamanan para pengguna bangunan gedung pemerintah, sehingga pelatihan ini bisa menularkan semangat menjaga lingkungan, termasuk upaya mengurangi produksi sampah dalam proses pemabngunan dan penggunaan bahan ramah lingkungan.”

Adapun Dr. Eng. I Wayan Kastawan, Anggota Kelompok Ahli Pembangunan Pemprov Bali yang juga dosen Arsitektur Universitas Udayana juga menyatakan, “Green Building Training menjadi salah satu media untuk meningkatkan kompetensi keilmuan melalui sertifikasi para pelaku pembangunan di Indonesia pada umumnya dan di Bali khususnya. Untuk mengatur pembangunan dengan paradigma  Green Building diperlukan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah kedepannya dan Green Building sebagai paradigma baru wajib dipahami dan diterapkan oleh arsitek dengan para ahli teknik lainnya yang tergabung dalam satu tim hijau yang bekerja mulai dalam ranah desain, perencanaan maupun
operasional suatu bangunan baik dari single building sampai multi building dan bahkan kawasan yang perlu ditinjau dari aspek tepat guna lahan, efisiensi energi, konservasi air, sumber dan siklus bahan yang dipakai, ruang dalam sehat dan nyaman serta tata kelola lingkungan bangunan.”

GBCI-Bali telah mempersiapkan dan memperlengkapi Sumber Daya Manusia daerah ahli bangunan hijau yang dibutuhkan dalam pembangunan berkelanjutan dan perlu diakomodir dalam penyusunan Peraturan Gubernur Bali tentang Bangunan Hijau. Sebagai instruktur dalam pelatihan GA ini adalah 1) Iwan Prijanto, Ketua Umum GBCI Pusat yang baru, 2) Naning Adiwoso, Dewan Pengawas dan mantan Ketua Umum GBCI Pusat, 3) Rana Yusuf, ahli HVAC terkemuka yang juga Core Founder GBCI, 4) DK Halim, Ph.D, GP arsitek & perencana kota professional yang juga akademisi, 5) Ari Setiya Wibawa GP termuda di Bali, 6) Wawan Setiawan, praktisi GP dari PT. Pembangunan Perumahan, Tbk.

Baca Juga :
Koordinator Staf Khusus Presiden RI : Pemimpin dan Kepemimpinan Perlu Diuji dalam Situasi Krisis

Ketua GBCI-Bali, Putu Agung Prianta, menyatakan, “Dengan adanya banyak GA di Bali, diharapkan dapat dimanfaatkan oleh Pemprov Bali untuk menerapkan konsep bangunan hijau pada kawasan maupun bangunan gedung, sesuai program dari Gubernur Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali.”

Perwakilan GBCI untuk Bali, DK Halim menambahkan, “Bertambahnya jumlah peserta GA pada setiap angkatan, mulai dari 21, lalu 29 dan kali ini 34 menandakan bahwa Bangunan Hijau sudah mulai dirasakan penting di Bali untuk mencegah kerusakan lingkungan akibat pembangunan sehingga diharapkan para ahli bangunan hijau Bali mampu membuat pulau yang kita cintai Bersama ini menjadi sebuah lingkungan yang nyaman dan sehat sebagaimana menjadi tujuan Bangunan Hijau.”

Editor : Sutiawan

Leave a Comment

Your email address will not be published.