Trump Rahasiakan Penyerbuan Baghdadi

Presiden Donald Trump didampingi (dari kiri), Penasihat Keamanan Nasional Robert O’Brien, Wapres Mike Pence, Menhan Mark Esper, Ketua Kepala Staf Gabungan Jend. Mark Milley dan Wakil Direktur Operasi Khusus Brigjen Marcus Evans, memantau penyerangan atas pemimpin ISIS. (AP)

Presiden AS Donald Trump, Minggu (27/10), mengaku dia merahasiakan penyerbuan untuk membunuh pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi karena khawatir bocor. Dia hanya memberitahu tentang operasi itu kepada para penasihat terdekatnya, dua anggota kongres dari faksi Republik. Tidak ada seorang pun dari faksi Demokrat yang diberitahu sebelumnya.

Trump mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa dia memberitahu Rusia sebelumnya karena pasukan AS terbang melintasi wilayah udaranya.

“Pesawat masuk, pesawat keluar, adalah bagian yang sangat berbahaya,” kata Trump. “Ada kemungkinan kita ditembaki. Rusia memperlakukan kita dengan baik. Mereka membuka (wilayah udaranya). Kita harus terbang di atas wilayah tertentu yang dikuasai Rusia. Rusia baik. Irak luar biasa. Kita memiliki kerja sama yang baik.”

Pemimpin AS itu mengatakan dia memberitahu Senator Richard Burr, ketua Komite Intelijen Senat, dan seorang sekutu politik penting di Kongres, Senator Lindsey Graham, tapi tidak memberitahu lainnya.

Dia juga tidak memberitahu tokoh-tokoh Demokrat penting seperti Ketua DPR Nancy Pelosi dan anggota Kongres Adam Schiff. Schiff adalah ketua panel intelijen DPR yang juga memimpin penyelidikan pemakzulan terhadap Trump. Biasanya Schiff diberitahu apabila ada operasi militer AS penting. [vm/ft] (VOA)

Baca Juga :
Cegah Banjir dan Luapan Air, Dinas PUPR Denpasar Gencarkan Pembersihan Sungai

Leave a Comment

Your email address will not be published.