Jaya Negara Buka Gelaran DPKJ Art Festival Tahun 2019, Jadi Wahana Penggalian, Pengembangan dan Pelestarian Potensi Seni Masyarakat

Ket foto : Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara saat membuka DPKJ Art Festival didampingi Ketua DPRD Kota Depasar, I Gusti Ngurah Gede beserta instansi terkait di Kawasan Taman Kota Lumintang, Denpasar, Jumat (8/11).

Balinetizen, Denpasar

Komitmen Pemkot Denpasar untuk memberikan ruang berkesenian rupanya telah mengakar rumput hingga lapisan masyarakat terbawah. Bahkan gelaran seni budaya kini telah mulai difasilitasi oleh Pemerintah Desa/Kelurahan, salah satunya DPKJ Art Festival. Pentas Seni Budaya bertajuk Dauh Puri Kaja (DPKJ) Art Fetival kembali digelar. Kegiatan rutin tahunan yang digelar Karang Taruna Mahatva Yodha, Desa Dauh Puri Kaja ini dibuka langsung Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara yang ditandai dengan Pemukulan Gong di Kawasan Taman Kota Lumintang, Jumat (8/11).

Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar serta masyarakat Desa Dauh Puri Kaja.

Wakil Walikota Denpasar, IGN Jaya Negara dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa Pemkot Denpasar sesuai dengan visi misi pembangunan sebagai kota kreatif berwawasan budaya terus digalakkan. Hal ini tidak hanya ditingkat pemerintah kota, pemerintah desa/lurah hingga banjar-banjar pun serentak mendukung pengembangan seni budaya.

Lebih lanjut dijelaskan Jaya Negara bahwa dengan adanya DPKJ Art Festival ini merupakan sebuah ajang sekaligus wadah penggalian, pengembangan dan pelestarian seni budaya di Bali, khsususnya Kota Denpasar. Sehingga kelestarian seni budaya dan kearifan lokal dapat terus dimaksimalkan sebagai wujud ajeg Bali.

“Tentunya kami berharap gelaran DPKJ Art Festival ini dapat menjadi wadah untuk penggalian, pengembangan, serta pelestarian seni budaya Bali yang saat ini telah dikembangkan dan secara berkelanjutan terus dilaksanakan pembinaan mulai dari tingkat banjar sebagai implementasi ajeg Bali,” harap Jaya Negara.

Baca Juga :
Kembali Menggelar Bazar Pangan, Langkah Pemkot Denpasar Tangani Inflasi

Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, Nyoman Gede Risnawan mengatakan bahwa pentas seni budaya Desa Dauh Puri Kaja merupakan gelaran ketiga. Kami menyadari bahwa pesatnya arus globalisasi dan digitalisasi diperlukan sebuah terobosan dan program untuk menjaga eksistensi seni budaya daerah.

” Kegiatan ini merupakan ajang pengendalian, pengembangan dan pelestarian potensi seni di masyarakat, sehingga mampu mendukung eksistensi seni adat dan budaya sebagai upaya mendukung Kota Denpasar yang berbudaya,” ujar Risnawan.

Ketua Panitia DPKJ Art Festival, I Putu Gede Arya Arnawan mengatakan bahwa pelaksanaan DPKJ Art Festival ini merupakan wahana untuk memberikan wadah bagi akselerasi atau puncak apresiasi terhadap proses pembinaan seni budaya yang dilaksanakan di Desa Dauh Puri Kaja. Tentunya beragam kesenian juga disajikan pada gelaran yang memasuki tahun ketiga ini, mulai dari kesenian tradisi Bali hingga kesenian hadrah.

Adapun kegiatan yang dihelat selama dua hari dari tanggal 8 – 9 November ini menghadirkan beragam hiburan dan pementasan. Seperti halnya di hari pertama yakni Pementasan Pendet Masal, Lawak MKP, Baleganjur Taman Kanak-kanak, Kesenian Hadrah, Prembon, Qasidah, Yadnya Kertih, Tabuh dan Tari Legong yang dibawakan oleh tujuh dusun di Desa Dauh Puri Kaja. Dan pada haru kedua juga turut dimeriahkan dengan Jalan Sehat, Senam Poco-poco, Zumba, Lomba Tari, Lomba Mewarnai, Musik Inovatif, Baleganjur, Bondres Rare Kual, Motifora Band dan D’Ubud Band. Selain itu terdapat pula beragam stand kuliner dan wahana bermain anak-anak. (Ags/HumasDps).

Leave a Comment

Your email address will not be published.