Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif Terhadap Investasi Bursa Komoditi
Balinetizen.com, Denpasar
Baru genap setahun berdiri, PT. Solid Gold Berjangka (SGB) cabang Bali membukukan kinerja positif dengan pertumbuhan total volume transaksi melesat 2.166,68% atau 72.851 lot pada kuartal III tahun 2019 dibandingkan tahun lalu di posisi yang sama sebesar 3.214 lot.
Pencapaian tersebut didorong oleh pertumbuhan volume transaksi bilateral (SPA/Sistim Perdagangan Alternatif) sebesar 1.937,30%, menjadi 64.175 lot, sementara hasil volume transaksi multilateral (komoditi) melonjak naik 13.456,25% menjadi 8.676 lot.
Sementara dari total nasabah baru, tercatat sebanyak 298 nasabah yang telah bergabung di SGB Bali atau mengalami pertumbuhan 577,27% dari kuartal III tahun lalu sebanyak 44 nasabah baru.
“Hasil perolehan ini terbilang cukup memuaskan mengingat SGB Bali baru berdiri setahun lalu. Selain itu melihat reputasinya yang terpercaya dan dikenal lama berkiprah di industri perdagangan berjangka komoditi turut menguatkan kepercayaan nasabah untuk berinvestasi di SGB Bali,” terang Zaidan Farhan, Pimpinan Cabang SGB Bali saat Temu Media di Hotel Amaris Denpasar, Selasa (12/11/2019).
Saat ini, edukasi menjadi tantangan yang utama agar masyarakat bisa lebih memahami investasi di perdagangan berjangka. Banyak calon nasabah yang beranggapan bahwa investasi ini sama dengan menabung. Padahal, produk investasi tidak pernah menjanjikan bunga tetap. Apapun jenis investasi yang Anda lakukan, maka Anda akan mendapatkan potensi keuntungan.
Jenis investasi di perdagangan berjangka komoditi termasuk high risk, high return. Sama seperti instrumen di pasar modal, produk di pasar perdagangan berjangka juga tidak lepas dari risiko tinggi. Namun demikian, nasabah tidak perlu khawatir, dengan manajemen risiko yang baik, maka besar kerugian bisa diminimalisir, terlebih sekarang momen yang tepat untuk berinvestasi karena kondisi perekonomian global yang mendukung sentimen positif di pasar.
“Diseminasi informasi dan pemahaman tentang peluang investasi ini haruslah dilakukan secara komprehensif agar persepsi negatif yang pernah singgah terhadap bisnis investasi ini di masa lalu perlahan-lahan dapat dihapus,” tutur Farhan.
Bahkan, Untuk meningkatkan layanan dan transparansi, SGB juga telah memfasilitasi sistem pelaporan transaksi perdagangan berjangka melalui SITNA atau Sistem Informasi Transaksi Nasabah yang disediakan oleh Kliring Berjangka Indonesia dan Bursa Berjangka Jakarta.
Dengan adanya SITNA, setiap transaksi kontrak berjangka yang tercatat di bursa berjangka dapat dipantau oleh nasabah kapan pun dan di mana pun. Ini menjadi wujud komitmen Perseroan dari sisi transparansi.
Ditambah lagi dengan reputasi PT Solid Gold Berjangka yang terpercaya dan dikenal lama berkiprah di industri perdagangan berjangka komoditi yang telah menjadi kepercayaan nasabah untuk berinvestasi di SGB dapat terus dipertahankan.
Pihaknya berkomitmen untuk melakukan edukasi dan sosialisasi. Di Bali terdapat sekitar 5 perusahaan pialang berjangka, termasuk SGB. Bisnis yang dijalankan sama, hanya dari sisi layanan yang berbeda.
“Target kami tidak hanya besar dari sisi bisnis tetapi juga ingin memajukan industri perdagangan berjangka komoditi di Bali,” tandasnya.
Berbekal pengalaman lebih dari 10 tahun di industri Perdagangan Berjangka Komoditi dengan lima kantor operasional yang tersebar di Jakarta, Semarang, Palembang, Lampung, Makassar, Manado dan Bali, PT Solid Gold Berjangka merupakan perusahaan pialang legal dan merupakan anggota dari PT. Bursa Berjangka Jakarta dan PT. Kliring Berjangka Indonesia serta diawasi oleh Badan Perdagangan Berjangka Komoditi di bawah kewenangan Kementeran Perdagangan Republik Indonesia. (hd)