Rai Mantra Dukung Serial ‘Pulau Plastik’ Jadi Wahana Edukasi, Ajak Masyarakat  Peduli Lingkungan dan Bijaksana Gunakan Plastik

Ket foto :Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra foto bersama Gede Roby “Navikula”  launching serial ke empat Pulau Plastik  di Pasar Badung Denpasar  Jumat 6/12  petang.

 

Balinetizen.com, Denpasar

Serial’Pulau Plastik’ yang di gagas Gede Robby “Navikula” guna memberikan  pemahaman bagi masyarakat tentang dampak buruk plastik sekali pakai mengajak masyarakat mengurangi sampah plastik  kembali di tampilkan. Beragam aktivitas masyarakat mengenai sampah dan plastik dikemas dalam sajian film yang direncanakan akan berlangsung hingga 8 episode ini. Serial Ke empat  film yang juga di buka langsung  Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra di Pasar Badung Denpasar Jumat 6/12  petang.

Rai Mantra pun berkesempatan hadir dan menonton langsung serial film bertemakan lingkungan ini. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. IA Selly Dharmawijaya Mantra, pemuka agama Ida Mas Dalem Segara, komunitas peduli lingkungan, serta penonton dari masyarakat Kota Denpasar. Dalam kesempatan tersebut Rai Mantra juga turut di berikan tumpeng sebagai ucapan puji syukur telah di laksanakan acara ini.

Dalam kesemptan tersebut Walikota Rai Mantra mengatakan bahwa film Pulau Plastik ini merupakan salah satu wahana edukasi yang baik bagi masyarakat. Utamanya mengenai lingkungan serta pengurangan sampah dan mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan plastik. Dimana saat ini masyarakat masih banyak yang belum mengetahui bahaya plastik yang keberadaannya kini telah menjadi bagian dari kehidupan kita.

“Dengan adanya film ini tentu sangat baik sebagai ajang edukasi bagi masyarakat, bahwa plastik yang saat ini masih dirasa sebagai permasalahan sepele justru sangat berdampak besar dan menjadi ancaman bagi kehidupan manusia,” jelassnya.

Rai Mantra menambahkan bahwa bahaya inilah yang harus kita tanggulangi sehingga mampu menyelamatkan anak dan cucu kita kedepanya. Menurutnya, jika plastik terus dibiarkan dan tidak terkontrol, masalah besar akan terjadi. Dimana, keberadaannya tentu akan mempengaruhi berbagai sektor penting. Mulai dari kesehatan, ekonomi, serta ancaman besar bagi dunia priwisata di Bali.

Baca Juga :
Bupati Bangli Terima Kunjungan Delegasi G20 Ministerial Conference On Women's Empowerment di Desa Wisata Penglipuran

“Tentu kita tidak ingin bahaya plastik itu terjadi dan mengganggu sektor penting kehidupan manusia, dan mulai dari sekarang kita harus bergerak bersama untuk bijaksana mengurangi  plastik,” ajak Rai Mantra.

Ketika dikonfirmasi  film Pulau Plastik ini, Rai Mantra mengaku itu merupakan  awal dari lahirnya Perwali Nomor 36 Tahun 2018 yang dikeluarkan Walikota Denpasar untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai di Denpasar.

“Kebetulan ada yang ngajakin ikut ya bagus, kebetulan juga kami di Denpasar sangat komitmen untuk pengurangan plastik ini, dan kedepan kolaborasi ini akan terus kita pacu sehingga film-film seperti Pulau Plastik ini dapat terus bertambah untuk mengkampanyekan peduli lingkungan utamanya pengurangan penggunaan plastik untuk menyelamatkan bumi dan anak cucu kita,” jelasnya.

Dijumpai usai pemutaran serial Pulau Plastik, Gede Robby Navikula yang juga selaku host dalam film tersebut mengatakan bahwa saat ini kondisi bumi kian mengkhawatirkan, khususnya mengenai permasalahan sampah. Dimana, saat ini sampah sudah menjadi pengisi setiap sudut bumi. Tak hanya di darat di laut pun  sampah menjadi ancaman biota laut, mulai dari ikan dan kerang yang sudah terkontaminasi sampah , kita harus selamatkan  bumi dari ancaman sampah.

“Banyak masyarakat yang belum mengatahui bahaya sampah yang mereka buang, dan tanpa sadar mikro plastik itu sebenarnya sudah berada di sekitar kita, jadi yang kita buang justru kembali kita makan karena adanya pencemaran plastik tersebut. Dalam peluncuran film ini banyak juga bintang tamu yang hadir di antaranya Jun Bintang, group band Navikula, dan lain-lain. (Gus HumasDps)

Leave a Comment

Your email address will not be published.