Wabup Kembang Cek Proyek ABG di Gilimanuk
Balinetizen.com, Jembrana
Hingga tanggal 14 Desember 2019 proyek pembangunan pusat kuliner di eks Terminal Gilimanuk di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dengan menggunakan anggaran ABPD Jembrana senilai Rp.4,6 miliar belum juga rampung.
Lambatnya pengerjaan proyek pusat kuliner yang diberi nama Anjungan Betutu Gilimanuk (ABG) mendapat perhatian Wakil Bupati (Wabup) Jembrana I Made Kembang Hartawan.
Bersama Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin, Selasa (17/12) Wabup Kembang mengecek langsung proyek yang digarap CV Lumbung Suadan.
Turun mendampingi Wabup Kembang, Kadis Perhubungan Kelautan dan Perikana, I Made Dwi Maharimbawa, Kadis Koprindag Made Agus Adinata dan Anggota DPRD Jembrana Dewa Putu Mertayasa.
Dilokasi Wabup Kembang mendapat penjelasan bahwa garapan yang belum selesai digarap diantaranya taman, pemasangan pagar BRC, pengaspalan landasan parkir, rumah payung dan tangga dari parkir menuju tempat kuliner.
Untuk pengaspalan (hotmix) sesuai kesempatan yang diberikan, pihak rekanan akan melaksanakanya dan direncanakan akan selesai sebelum tanggal 27 Desember 2019 karena aspal dan alat alatnya sudah dipesan.
Mendapat penjelasan tersebut Wabup Kembang meminta komitmen dan kepastian dari rekanan dan pengerjaan yang dilakukan sampai 27 Desember harus benar-benar dilaksanakan dan selesai.
Karena belum selesai, Wabup Kembang pastikan proyek ABG tersebut tidak akan didiamkan dalam waktu lama dan akan dilanjutkan pada tahap kedua tahun 2020, sehingga pedagang bisa berjualan kembali.
“Nanti kita pasang spanduk sehingga masyarakat tahu kalau proyek ini dilanjutkan pada tahap kedua dan tidak terkesan mangkrak” tegasnya.
Masih menurut Wabup Kembang, jika sudah selesai maka yang berjualan adalah pedagang lama yang sudah punya nama seperti Men Tempeh, Bu Lina dan Bu Ferry dan juga pedagang lainya yang sebelumnya digusur termasuk pedagang buah.
“Mereka akan kita jadikan satu di ABG ini. Tidak boleh lagi ada yang berjualan di pinggir jalan” ujarnya.
ABG sambungnya,.nanti akan dikelola oleh tenaga yang memiliki komptensi dan profesional sehingga bisa berjalan maksimal dalam peningkatan perekonomian sekaligus pemasukan bagi daerah. (Komang Tole)