Balinetizen.com, Bangli-
Pada hari Jumat tanggal 31 Januari 2020 sekira pukul 13.00 Wita, di pohon nangka kebun milik Nyoman Panca di Br. Tabu, Ds. Songan B, Kecamatan Kintamani, Kab. Bangli, telah terjadi Peristiwa bunuh diri dengan cara gantung diri.
Korban yang gantung diri Nyoman Wada Laki, umur 78 tahun, Hindu, petani, alamat Br. Tabu, Ds. Songan B, Kecamatan Kintamani. Kab. Bangli.
Saksi-saksi yang melihat korban antara lain, Nyoman Armawan (Anak korban), Made Blono ( Keponakan Korban) dan Nyoman Model, Perempuan, 60 th, Hindu.
Barang bukti 1(satu) utas tali warna Biru dengan panjang 1 Meter, yang digunakan untuk Gantung diri.
Kronologis kejadian, pada Hari Jumat, Tanggal 31 Januari 2020, sekira pukul 10.00 Wita, korban meninggalkan rumah untuk pergi ke kebunnya dekat dengan tempat Kejadian perkara (TKP).
Namun sekira pukul 13.00 wita Saksi Made Blono yang saat itu lewat TKP datang dari kebun melihat korban sudah dalam keadaan gantung diri di pohon nangka kebun milik Nyoman Panca.
Melihat sudah korban dalam keadaan tergantung di pohon nangka, kemudian saksi memberitahukan peristiwa tersebut kepada keluarga korban. Selanjutnya, keluarga korban bersama warga yang lainnya masyarakat menurunkan jenasah dan dibawa ke rumah korban.
Selanjutnya keluarga korban melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Kintamani dan dilaksanakan pemeriksaan luar jenazah oleh Dokter Puskesmas Kintamani V Dr. Ni Kadek Mia Risdayanti, S.Ked.
Dari hasil pemeriksaan dokter bahwa ada tanda lebam pada mayat utamanya bagian paha hilang dengan penekanan.
Berdasarkan Introgasi Saksi – saksi diperoleh keterangan bahwa Korban mengalami depresi karena sakit sesak nafas dan Prostat yang di derita bertahun -tahun tidak kunjung sembuh.
Pihak keluarga menyatakan menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi mayat untuk mencari sebab pasti kematian korban karena meyakini kematian korban murni bunuh diri dengan cara gantung diri.
Untuk saat ini kejadian sudah ditangani Polsek kintamani dan jenasah sudah diserahkan ke pihak keluarga.
Editor : SUT