Longsor terhadi akibat hujan deras yang turun di lokasi kejadian sejak semalam dan pagi tadi. Selain itu, karena kondisi tanah yang labil atau tidak kuat menahan beban resapan air hujan.
Kronologis kejadian sebagai berikut. Pukul 09.00 Wita berdasarkan informasi dari warga masyarakat setempat bahwa hujan deras terjadi sejak semalam hingga pagi.
Sekitar Pukul 09.30 Wita di Jalan Raya Singaraja Bedugul KM 18 terjadi longsor yang menutup setengah badan jalan, selanjutnya warga masyarakat setempat melaporkan kejadian tersebut kepada Babinsa dan Babinkamtimas.
Sekitar pukul 10.00 Wita Aparat Gabungan tiba dilokasi tanah longsor langsung dipimpin oleh Kapolsek Sukasada selanjutnya mengerahkan Anggota Polsek Sukasada untuk mengatur lalulintas yang sempat mengalami kemacetan melakukan pengaturan lalu lintas dengan sistim buka tutup.
Sekitar pukul 10.10 Anggota BPBD Buleleng bersama Aparat yang tiba dilokasi dibantu warga masyarakat setempat melaksanakan Pembersihan material longsor yang menutupi setengah badan jalan.Pukul 12.30 Wita kegiatan Pembersihan material longsoran tanah di Desa Pegayaman dapat dibersihkan dengan menggunakan peralatan manual/seadanya sehingga arus lalulintas kembali normal.
Kerugian akibat tanah longsor tidak ada korban jiwa. Materiil Tanah longsor berhasil dibersihkan. Akibat kejadian tersebut arus lalulintas mengalami kemacetan -+ 3 jam
Pukul 12.35 Wita Kegiatan pemberihan tanah longsor akibat hujan deras yang turun di lokasi kejadian sejak semalam dan pagi tadi selesai dengan aman selanjutnya lalulintas jalan singaraja bedudul kembali normal.
Menurut keterangan warga setempat, selama kegiatan Pembersihan material longsor yang menutupi setengah badan jalan di KM 18 Dsn. Amertasari Desa Pegayaman Kec. Sukasada dapat berjalan dengan aman dan lancar, dan arus lalulintas kembali normal.Kepada Warga Masyarakat maupun Pengendara yang melewati Jalan Raya Singaraja Bedugul, agar tetap waspada dan selalu berhati-hati mengingat kondisi cuaca saat ini masih hujan gerimis dan tidak menutup kemungkinan peristiwa tersebut bisa saja kembali terjadi.