Balinetizen.com, Jembrana-
Penyerahan syarat dukungan bakal calon (balon) bupati dan wakil bupati jalur perseorangan atau independen ditutup. Hingga batas akhir Minggu (23/2) pukul 24.00 Wita tidak satu pun ada balon perseorangan yang menyerahkan syarat dukungan ke KPU Jembrana.
Kondisi ini memastikan pasangan calon (paslon) yang akan bertarung di Pilkada Jembrana 2020 melalui jalur partai, bisa dua (2) ataupun diikuti tiga (3) paslon.
Sebelumnya tersirat kabar Made Prihanjagat, purnawirawan Polri berpangkat Kompol (Komisaris Polisi) maju melalui jalur perseorangan. Bahkan sudah mengumpulkan dukungan dan mendapat sekitar 3000 dukungan suara. Namun belakangan diketahui batal.
Terkait syarat dukungan suara tersebut Made Prihanjagat saat dikonfirmasi membantahnya. Ia mengklaim mendapat dukungan 17 ribu suara.
Kendati urung melalui jalur independen, mantan Kapolsek Gilimanuk ini mengaku akan maju melalui koalisi (partai) dengan menyasar kursi Jembrana satu (Bupati). “Saya mendaftar di Golkar untuk bupati, bukan wakil” ujar Jagat yang mengaku sedang mengikuti Munas Golkar.
Siapa wakilnya, Jagat sebagai pendatang baru dalam perhelatan politik menyerahkan kepada partai-partai yang tergabung dalam koalisi.
Terkait pendaftaran lewat jalur perseorangan Komisioner KPU Jembrana Ketut Adi Sanjaya menegaskan sudah ditutup. Sampai batas akhir pendaftaran ditutup, Minggu (23/2) pukul 24.00 Wita tidak ada satupun kandidat perseorangan yang datang menyetorkan KTP sebagai syarat dukungan.
Ditanya apakah juga termasuk Made Prihanjagat yang awalnya digadang gadang maju lewat jalur perseorangan, menurutnya, ya.
Dalam Pilkada Jembrana 2020, KPU Jembrana menetapkan syarat minimal dukungan untuk bakal calon bupati dan wakil bupati jalur perseorangan atau independen sebanyak 23.529 orang dan tersebar minimal di tiga kecamatan.
Pewarta : Komang Tole
Editor : Mahatma Tantra