Pimpin Rakor Kesiapan Hadapi Virus Corona, Wagub Cok Ace Ajak Semua Pihak Tetap Optimis

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman virus Corona, Senin (2/3/2020).

Balinetizen.com, Denpasar-

 

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengajak semua pihak untuk tetap waspada menyikapi situasi dengan penuh kehati-hatian. Jangan sampai perekonomian Bali anjlok yang nantinya berakibat fatal bagi pelaku pariwisata.
Wagub minta agar kita tetap survive dan menjaga kondisi psikologi kondisi kesehatan masyarakat tanpa harus mengabaikan kesehatan warga.
Hal ini disampaikan Wagub Cok Ace saat wawancara di kantornya, sesaat setelah memimpin rapat koordinasi (rakor) terkait kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman virus Corona, Senin (2/3/2020).
Hadir dalam rapat koordinasi ini pengurus PHRI, BHA, Dinas Pariwisata Bali, Bank Indonesia, GM Angkasa Pura I dan pihak terkait.
Untuk beberapa bulan kedepan, Wagub Cok Ace meminta kita semua untuk merubah pola dari yang tertutup menjadi transparan khsusunya di Bandara Ngurah Rai.
“Dimana monitoring siaga harus diketahui transparan oleh wisatawan yang menggunakan bandara sebagai tempat transit untuk memilih transportasi udara,” katanya.
Wagub Cok Ace mengajak komponen pariwisata dan pemerintah harus tetap optimis dan terus melakukan promosi positif tentang bagaimana kesiapan masyarakat, pelaku dan pemerintah dalam menghadapi virus Corona.
“Karena saat ini bukan waktunya kita membicarakan indahnya Bali atau budaya, tetapi sekarang waktunya kita berbicara bagaimana kita sekarang mengantisipasi agar virus itu tidak masuk ke Bali,” ujar Wagub Cok Ace.

Wagub Bali merujuk data puskesmas dan Rumah Sakit Sanglah, dan menyatakan secara tegas bahwa Bali negatif Covid 19.
Untuk memulihkan kepercayaan wisatawan baik asing ataupun domistik, pemerintah yang bekerjasama dengan komponen pariwisata akan melakukan beberapa event dengan maksud untuk memperkenalkan kenyamanan Bali.
Salah satunya melalui rally fun dengan melibatkan (kurang lebih) 300 kendaraan antik berkeliling Bali sedang dirancang untuk memulihkan kepercayaan wisatawan untuk datang dan berkunjung ke Bali.
Kegiatan yang dibuat harus berskala nasional/ internasional dengan biaya secara mandiri atau bahkan berkolaborasi sesuai rencana pada bulan April- Agustus.
Selain mempromosikan Bali aman, pencegahan, pengobatan dan mempersempit penyebaran virus juga menjadi pertimbangan khusus bagi semua pihak. Terutama pemerintah dan pelaku pariwisata untuk menjadi pertimbangan yang harus disiapkan sejak awal.
Prof. I Gde Pitana yang juga hadir dalam rakor mengatakan agar kita semua berpegang pada tiga langkah dalam menghadapi virus corona ini, yakni fase emergency, security, dan normalisasi
Pada fase emergency Pitana mengatakan agar kita siap dengan mitigasi dan komunikasi bahwa kita meyakinkan kepada dunia luar bahwa kita siap dengan pencegahan dan kita siap dengan berbagai alat deteksi.
“Berapa lama akan mengambil fase emergency ini. Event dilakukan setelah tiga bulan (masa panik berlalu). Agar tidak sampai menghancurkan dunia pariwisata itu sendiri,” kata Prof Pitana.
Dalam rangka menarik kembali wisatawan untuk datang, perlu dilakukan pematangan setiap kegiatan atau event yang akan dilakukan  dengan rencana event yang terorganisir dengan balance. Khususnya tersebar di kabupaten/ kota, salah satunya dengan membuat program-program dengan paket pariwisata.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa menambahkan agar semua pihak siap dengan skenario pilihan terbaik agar pariwisata tetap berada dalam posisi aman tanpa harus berada dalam kondisi panik diwaktu yang tergolong lama.
Penting juga tetap menjaga konsep satu pulau, satu management dan satu bahasa dengan merangkul instansi terkait.

Baca Juga :
Maybank Bali Marathon, PMI Terjunkan Ratusan Relawan

 

Sumber : Humas Pemprov Bali

Leave a Comment

Your email address will not be published.