KPU Jembrana Gelar DKD, Bupati Artha Ajak Paslon Kedepankan Prokes

KPU Jembrana, Sabtu (26/9) menggelar Deklarasi Kampanye Damai (DKD) di Kantor KPU Jembrana di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.

 

Balinetizen.com, Jembrana  –

 

KPU Jembrana, Sabtu (26/9) menggelar Deklarasi Kampanye Damai (DKD) di Kantor KPU Jembrana di Jalan Udayana, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara.

Selain diisi penandatangan, dan penanaman pohon, kegiatan DKD juga diisi dengan pelepasan balon raksasa serta burung merpati oleh kedua pasangan calon (paslon).

Ketua KPU Jembrana, Ketut Gde Tangkas Sudiantara dalam sambutanya mengajak kedua pasangan calon (paslon) agar dalam kampanye mengutamakan kedamaian dan juga menerapkan dengan ketat protokol kesehatan (prokes).

Ia juga mengajak para paslon untuk turut serta mensosialisasikan dan memberikan edukasi kepada pendukungnya sehingga Pilkada Jembrana 2020 dapat berjalan damai, aman dan lancar.

Dengan keikutsertaan paslon dalam mensosialisasikan juga diharapkan partisipasi masyarakat untuk datang ke TPS bisa semakin meningkat. Terlebih target partisipasi yang dibebankan mencapai 85 persen.

“DKD ini sebenarnya rangkaian dari deklarasi pilkada damai yang sudah kita adakan di Anjungan Cerdas Mandiri Rambutsiwi. Tapi disini kita lebih menekankan pada pasangan calon” ujar Tangkas.

Secara teknis lanjutnya, kampanye terbuka sudah ditiadakan dan kampanye tidak boleh lebih dari 50 orang. Ini juga telah disampaikan, baik melalui penghubung maupun kepada kedua paslon.

Untuk mengetahui apakah nanti tempat kampanye memenuhi syarat atau tidak akan dilakukan kajian dari pihak terkait. Karena sebelum berkampanye paslon terlebih dahulu bersurat ke KPU dan Bawaslu dengan tembusan ke kepolisian dan gugus tugas (Covid-19). “Yang dilarang itu kampanye yang sifatnya rapat umum di lapangan terbuka” tegasnya.

Sementara itu Bupati Jembrana I Putu Artha dalam sambutannya mengajak para paslon untuk lebih mengedepankan protokol kesehatan dalam setiap tahapan kampanye, selain berkampanye damai. “Jadi bukan saja berkampanye damai, tapi taat dalam protokol kesehatan” tandas Bupati Artha.

Baca Juga :
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Bupati Giri Prasta Sebut Pancasila Sebagai Rumah Bersama

Bupati Artha menekankan agar DKD dan taat protokol kesehatan dapat berlanjut terus disetiap aktifitas. “Saya ingin penandatanganan ini (DKD dan taat protokol kesehatan) tidak berhenti pada saat tanda tangan saja. Tapi dilanjutkan dengan perilaku” tegasnya.

DKD dan taat prokes yang dilaksanakan pada hari raya Kuningan ini diharapkannya bukan saja diucapkan dan menjadi slogan semata, tetapi dirasakan dan dilaksanakan oleh para calon dan pendukungnya.

“Berkampanye damai itu syarat mutlak dalam berdemokrasi. Tapi juga harus taat protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran virus (Covid-19). Protokol kesehatan harga mati” tandasnya.

Terkait penekanan Bupati Jembrana I Putu Artha khususnya dalam penerapan prokes, Cabup (Calon Bupati) dari paket Bangsa, I Made Kembang Hartawan (Kembang) mengatakan tentu ditindaklanjuti karena merupakan tanggungjawab bersama. Bahkan dirinya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

“Kita tidak mengurangi aktifitas masyarakat, tetapi menjaga, baik dari jumlah, menggunakan masker dan cui tangan serta menjaga jarak. Ini yang kita lakukan” ujar Kembang.

Pihaknya tidak akan melarang seluruh aktifitas masyarakat sepanjang mengikuti protokol kesehatan Covid. “Kami akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi dan tidak melarang aktifitas masyarakat” tandas Kembang.

Sementara Cabup (Calon Bupati) dari paket Tepat, Nengah Tamba mengatakan pihaknya sangat setuju dengan penerapan protokol kesehatan mengingat meningkatnya kasus Covid-19 di Jembrana.

“Kita sebagai paslon harus taat dengan peraturan protokol kesehatan ini” ujar Tamba.

Ia juga mengaku sudah melakukan sosialisasi dan edukasi, baik kepada simpatisan maupun pendukungnya. “Saya rasa masyarakat dan pendukung dibawah pun sudah mengerti akan situasi saat ini” jelasnya.

Penandatangan DKD juga dilakukan oleh Bupati Jembrana I Putu Artha, Kapolres Jembrana, AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf. Hasrifuddin Haruna, Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, Komisioner KPU Provinsi Bali, Gusti Ngurah Agus Darma Sanjaya, Ketua KPU Jembrana, Ketut Gde Tangkas Sudiantara, Ketua Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan dan Kepala Badan Kesbangpol Jembrana Ketut Eko Susila Artha Permana.

Baca Juga :
NasDem: Kemenangan Telak Jokowi di Bali Bentuk Kecintaan pada Keberagaman

Dalam sesi tanda tangan DKD, pasangan calon (paslon) nomor urur 1 paket Bangsa (Kembang-Sugiasa) mendapat giliran pertama. Tanda tangan pertama dilakukan Calon Bupati I Made Kembang Hartawan (Kembang), disusul Calon Wakil Bupati, I Ketut Sugiasa.

Tanda tangan selanjutnya dilakukan paslon nomor urut 2 paket Tepat (Tamba-Ipat). Namun tanda tangan DKD hanya dilakukan oleh Calon Bupati I Nengah Tamba. Pasalnya, Calon Wakil Bupati Gede Ngurah Patriana Krisna tidak hadir.

Pantauan di KPU Jembrana Sabtu (26/9), penandatanganan DKD (Deklarasi Kampanye Damai) nampak cair. Bahkan Cawabup (Calon Wakil Bupati) dari paket Bangsa, I Ketut Sugiasa kerap bercanda dengan Cabup (Calon Bupati) dari paket Tepat, I Nengah Tamba.

Candaan dan keakraban kedua tokoh politik ini mengundang tawa dari yang hadir. Bahkan candaan dan keakraban keduanya mendapat respon positif dari Kapolres Jembrana AKBP Ketut Gede Adi Wibawa.

“Ini bagus. Ini harus disampaikan kependukung supaya ditiru sehingga Jembrana tetap aman dan kondusif” ujar Kapolres. (Komang Tole)

Leave a Comment

Your email address will not be published.