AWK Dipukul oleh Massa Aksi di Kantor DPD Bali

Balinetizen.com, Denpasar
Aksi orasi yang dilakukan oleh Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Penida di Kantor DPD RI, Jl. Cok Agung Tresna, Kec Dentim, Kota Denpasar Kamis (28/10) menelan korban. Anggota DPD RI Arya Weda Karna dipukul oleh massa aksi. Kini kasusnya sudah dilaporkan ke Polda Bali.

Fakta – faktanya sebagai berikut. Pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2020 pukul 12.00 Wita bertempat di Kantor DPD RI, Jl. Cok Agung Tresna, Kec Dentim, Kota Denpasar telah terjadi aksi orasi yang dilakukan oleh Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Penida dengan jumlah massa +/- 30 orang dengan koorlap Sdr. I Gusti Ngurah Komang Juniarta dalam rangka rencana melaksanakan pertemuan terkait  adanya statement anggota DPD RI Arya Weda Karna yang viral di Medsos.

Rangkaian kegiatan sebagai berikut. Pukul 12.20 Wita Massa Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Panida tiba di depan Kantor DPD RI Jl. Cok Agung Tresna, Kec Dentim, Kota Denpasar dan melakukan orasi untuk menuntut AWK keluar dan memberikan klarifikasi terkait permasalahan yang viral dimedsos.

Pukul 12.31 Wita pada saat massa dari perguruan Sandi Murti melaksanakan orasi yang intinya tidak menerima dengan statment yang dinilai melecehkan umat hindu di Bali, saat itu juga ketua DPD RI Gusti Arya Weda Karna keluar dan menemui massa sehingga terjadi ketegangan didepan kantor DPD RI yang mengakibatkan AWK terkena tindakan kekerasan dari massa perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat nusa penida.

Pukul 12.53 Wita karena massa tidak dapat dikendalikan akhirnya massa Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Panida dipaksa keluar oleh aparat Kepolisian dari Polres

Baca Juga :
Ketua Tim Sembilan Sebut Gubernur Koster Pemimpin Satya Wacana Selesaikan Masalah Tanah di Sumber Klampok

Pukul 13.00 wita massa dari Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Panida meninggalkan Kantor DPD RI Jl. Cok Agung Tresna Kec. Dentim, Kota Denpasar.

Pukul 13.20 wita Gusti Arya Weda keluar dari kantor DPD RI dan memberikan konferensi pers yang intinya sebagai beikut. Menyampaikan akan melaporkan kejadian penganiayaan yang dialaminya ke Polda Bali.

Bahwa AWK akan menerima dan menyiapkan tempat untuk pertemuan dengan kelompok yang mengatasnamakan masyakat Bali. Namun setelah ditunggu dari perwakilan tidak ada yang mau masuk untuk mediasi dan dialog.

Karena massa sudah dinilai bertindak dengan melakukan penghinaan dan kata- kata kurang pantas akhirnya AWK keluar dari kantor berniat untuk menemui massa, namun massa melakukan tindakan kekerasan terhadap AWK.

Selanjutnya, pihak AWK akan melakukan Visum dan melaporkan kejadian tersebut ke Polda. Pukul 13.45 wita kegiatan selesai dengan tertib dan aman.

Menurut Pelapor kegiatan aksi orasi yang dilakukan oleh Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Penida di depan Kantor DPD RI, Jl. Cok Agung Tresna, Kec Dentim, Kota Denpasar tersebut dalam rangka rencana akan dilaksanakan pertemuan terkait  adanya statement anggota DPD RI Arya Weda Karna yang viral di Medsos.

Aksi yang dilakukan oleh Perguruan Sandi Murti dan perwakilan masyarakat Nusa Penida tersebut merupakan bentuk rasa ketidakpuasan terhadap statment anggota DPD RI Gusti Arya Weda Karna yang dinilai sudah mencedari dan melukai umat Hindu di Bali.

AWK Lapor Polisi Terkait Pemukulan Terhadap Dirinya Saat Aksi Demo di Kantor DPD RI Bali

Anggota DPD RI Arya Wedakarna akhirnya melaporkan secara resmi ke pihak kepolisian setelah terjadi pemukulan terhadap dirinya saat berusaha untuk menawarkan ruang dialog terhadap massa yang mengatasnamakan Ormas Shandi Murti, Selasa (28/10/2020).

Baca Juga :
Redam Omicron, Prancis batasi pendatang dari Inggris

Sebelumnya, sesuai tupoksi dan dimasa reses, anggota DPD RI Arya Wedakarna sejak pukul 12 telah siap menerima forum di ruang Rapat Pancasila namun secara tak diduga massa sempat berorasi diluar pagar dan dipersilahkan masuk ke Kantor DPD RI untuk berdialog dengan Komite I Bidang Hukum AWK. Namun dialog yang ditawarkan AWK ditolak dan massa tetap berorasi.

Akhirnya AWK turun ke halaman dan Mempersilahkan pendemo masuk ke Kantor DPD Bali untuk menemui peserta demo, namun massa yang tidak lebih dari 30 orang dengan emosi tetap menghina dan menghujat AWK. Dan tiba tiba ada dua peserta demo yg melakukan pemukulan terhadap Senator RI AWK dan itu dilakukan didepan Aparat Kepolisian dan petugas keamanan.

Saat ini AWK sedang melaporkan hal tersebut ke Polda Bali dan melakukan visum terkait penganiayaan. Patut disayangkan, seorang anggota DPD yang sudah bertikad baik menerima, sedang bertugas sesuai UU MD3 tapi dianiaya dihalaman kantornya sendiri. (hd)

Leave a Comment

Your email address will not be published.