Mendikbud : Penurunan kualitas pembelajaran tidak hanya di Indonesia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dalam webinar yang diselenggarakan Bank Dunia di Jakarta, Rabu.

Balinetizen.com, Jakarta-

 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyebut penurunan kualitas pembelajaran akibat pandemi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara lain.

“Penurunan kualitas mutu pembelajaran tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia. Kualitas pembelajaran menurun akibat pandemi ini,” ujar Nadiem dalam webinar yang diselenggarakan Bank Dunia di Jakarta, Rabu.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan mitigasi hal itu dengan relaksasi zona hijau dan kuning.

Selain itu, meluncurkan kurikulum darurat, yang mana sekolah dapat menerapkan kurikulum tersebut selama pandemi, menciptakan modul pembelajaran untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang bisa dilakukan tanpa teknologi atau paket pembelajaran tanpa harus daring.

“Kami juga membebaskan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk mendukung pembelajaran selama pandemi, seperti untuk membeli pulsa, bahkan untuk membeli gawai yang dipinjamkan kepada murid-murid juga boleh,” katanya.

Selanjutnya, juga dilakukan inovasi pemberian bantuan kuota internet selama empat bulan dari September hingga Desember.

“Ke depan, kami akan memberikan otonomi pada daerah untuk melakukan pembelajaran tatap muka secara bertahap,” kata Nadiem.

Dalam kesempatan itu, dia juga mendorong guru melakukan perubahan pembelajaran di kelas. Hal itu dilakukan dengan Program Guru Penggerak.

Program Guru Penggerak merupakan upaya Kemendikbud menjaring bibit unggul calon pemimpin (kepala sekolah) pada masa depan. Kepala sekolah memiliki peranan penting dalam kemajuan sekolah. (Antara)

 

Editor : Mahatma Tantra

Baca Juga :
Presiden Jokowi: Ibu Kota Negara akan Dipindahkan ke Kalimantan

Leave a Comment

Your email address will not be published.