Bupati Artha Paparkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Jembrana

 

Balinetizen.com, Jembrana 

Kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Jembrana menembus angka 900 kasus lebih. Bahkan kabupaten di ujung barat Pulau Bali ini kembali masuk zona merah penularan.

Terhadap melonjaknya kembali kasus positif Covid-19 ini, Bupati Jembrana I Putu Artha menyebut ada banyak faktor terkait hal ini. Diantaranya menurunnya tingkat disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.

“Harus kita akui ini. Kita juga dibuat serba salah dalam melakukan penindakan” ujar Bupati Artha didampingi Pj Sekda Jembrana, I Nengah Ledang, kepada awak media di Jembrana, Selasa (5/1).

Karena lanjutnya, keterlibatan masyarakat dalam jumlah cukup besar terjadi saat pelaksanaan kegiatan adat, khususnya upacara kedukaan.

Dalam mengantisipasi lonjakan kasus, Satgas Penanganan Covid-19 sudah melakukan beberapa langkah strategis seperti melakukan giat sosialisasi penerapan prokes dengan turun langsung ke masyrakat. Kegiatan ini rutin dilakukan bersama seluruh jajaran terkait.

Langkah lainnya dengan melaksanakan operasi penegakan 3 M Prokes Covid-19 oleh Satpol PP bersama Kepolisian dan TNI. Kegiatan penindakan ini rutin dilakukan setiap dua hari sekali.

Masyarakat sambungnya, sudah terus diingatkan agar senantiasa disiplin. Tidak hanya dalam menerapkan 3 M namun juga menghindari kerumunan serta menjaga kesehatan, baik diri sendiri maupun lingkungan guna mencegah penularan.

Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan peningkatan kasus Covid-19 di Jembrana terjadi sejak sebulan terakhir. Bahkan kini Jembrana kembali masuk zona merah.

Disebutnya jumlah akumulasi kasus positif mencapai 913 orang. Sedangkan akumulasi kesembuhan sebamyak 819 orang dengan kasus meninggal dunia sebanyak 28 orang.

Jika dikelompokkan kata Arisantha yang juga turut mendampingi Bupati Artha mengatakan penambahan kasus terjadi dari klaster keluarga, perkantoran, pelaku perjalanan dan kegiatan adat dan agama.

Baca Juga :
Bertolak ke Singapura, Presiden Jokowi akan Bertemu PM Lee

“Akhir-akhir ini yang mendominasi dari klaster keluarga. Dapatnya dari mana? ya dari luar. Artinya dari menghadiri kegiatan di luar kemudian pulang dengan membawa virus (Covid-19)” jelasnya.

Karena itu menurutnya yang terpenting kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3 M dan M lainnya dengan disiplin, diantaranya mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan M lainnya adalah menjaga kesehatan dan menjaga lingkungan. (Komang Tole)

Leave a Comment

Your email address will not be published.