Balinetizen.com, Denpasar-
Barangkali judul lagu ‘Tresna Ten Kepalasan’ yang saat ini tengah berkumandang diberbagai stadiun radio di hampir seluruh Bali menjadi salah satu pembuktian I Ketut Wardan atas keseriusan ‘perform’ nya untuk terus mengangkat lagu-lagu Bali agar lebih diapresiasi pasar.
I Ketut Wardana yang lebih akrab disapa ‘Tut Gambronk’ memang memiliki keunikan suara bariton yang khas, bahkan lengkingan suaranya mampu mencapai nada-nada oktaf tinggi sehingga Pria asal Desa Prean, Baturiti Tabanan Bali ini yang memiliki akun Facebook ‘Ketut Wardana’ dan Instagram @iketutwardana ini kerap didaulat membawakan tembang-tembang classic rock dari mulai Deep Purple sampai Bon Jovy ini.
“Namun akhirnya aliran ‘Pop Reggae’ lah yang menjadi genre favorit Tyang, bahkan kini mulai fokus ke jalur ‘Genre Pop Bali’ sebab jujur Tyang ingin lagu-lagu Bali lebih bisa terdengar di kancah blantika musik nasional,” terang Tut Gambronk, Kamis (14/1/2021).
Menurutnya, Tema-tema lagu yang berkisar cerita tentang kisah cinta, arti hidup sampai lagu jenaka sangatlah digemari oleh masyarakat, dan hal tersebut terlihat dari makin sering diperdengarkan terus lagu ‘Tresna Tan Kepalasan’ di hampir seluruh radio di Bali dan Lombok.
Tembang ‘Tresna Ten Kepalasan’ yang artinya Cinta tidak dapat dipisahkan adalah ciptaan Benny Crazy Horse dengan aransemen Gung Edy dan diproduksi secara Indie ini sudah bisa di request sejebag.
“Bahkan sedang digarap di YouTube dan media sosial lainnya agar masyarakat makin mudah mendengarkannya,” kata pria yang telah malah melintang berkeliling untuk melakukan ‘Jamming’ dengan berbagai group band Sampai akhirnya dipertemukan dengan Beny pentolan band Crazy Horse yang melegenda dan terkenal di bali bersama temannya gung edy yang sekarang jadi produser dan langsung jadi arransemennya.
Pewarta : Hidayat