Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Terus Dorong Kreativitas Ibu-Ibu Dalam Mempertahankan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster saat acara 'Dialog Lintas Denpasar Siang' dengan mengusung tema 'Kreativitas Ibu-Ibu Dalam Mempertahankan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19', di Studio Ramayana RRI Denpasar, Senin (1/3).

Balinetizen.com, Denpasar-

 

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster terus memotivasi kaum ibu sebagai garda terdepan dalam rumah tangga untuk terus bersikap kuat dan memiliki inovasi yang kreatif dalam melanjutkan perjuangan di tengah pandemi Covid-19 ini. Hal ini disampaikannya saat acara ‘Dialog Lintas Denpasar Siang’ dengan mengusung tema ‘Kreativitas Ibu-Ibu Dalam Mempertahankan Ekonomi Keluarga di Masa Pandemi Covid-19’, di Studio Ramayana RRI Denpasar, Senin (1/3).

Tim Penggerak PKK Provinsi Bali secara simultan terus mengajak seluruh masyarakat Bali untuk mulai menata Halaman Asri Teratur, Indah dan Nyaman plus bermanfaat (HATINYA PKK) sejak dua tahun silam. Dengan anggaran Rp 27 juta per kecamatan (Rp 15 juta untuk penyiapan bibit, sedang sisanya untuk penyediaan makanan sehat serta bergizi bagi lansia dan balita). TP PKK Provinsi Bali sebelum pandemi sudah sempat mengunjungi dan melakukan pembinaan di 57 kecamatan se-Bali. Keefektivitasan program HATINYA PKK akan sangat meringankan warga pada saat pandemi ini, karena menambah penghasilan dapat dilakukan dengan menghemat, mengatur dan menata laksana, sehingga mampu menghemat keuangan.

“Manfaat dari HATINYA PKK, contohnya cabai akan bisa digunakan untuk masak di rumah, dijual dan bahkan dapat untuk berbagi dengan tetangga. Hal ini tentu dapat menghemat pengeluaran rumah tangga,” ujar Ny Putri Koster selaku Ketua TP PKK Provinsi Bali.

Menurutnya, Setahun lalu PKK berkeliling dengan membawa pesan dari BPOM, supaya warga mewaspadai Rodamin B dan Metamin Yellow yang merupakan pewarna baju, yang kadang digunakan dalam mewarnai jajanan atau kue.

Secara masif mensosialisasikan untuk memilah penggunaan pewarna antara untuk makanan dan juga pakaian. Jangan sampai kita membunuh sel-sel tubuh kita sendiri karena salah mengkonsumsi makanan.

Baca Juga :
Pernyataan Sikap Ketua Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar NU Jembrana

PKK dan BPOM sudah berkolaborasi sebagai bagian untuk ikut mensosialisasikan program baik dari pusat dan daerah, dengan mengingat peran PKK. Terkait pandemi Covid-19, TP PKK tetap melaksanakan sosialisasi dan imbauan dalam menghadapi setiap tantangan yang muncul.

“Terlebih saat ini anggaran karantina yang mulai habis, sehingga antara masyarakat dengan pemerintah hendaknya menjalin kebersamaan di masa pandemi. Saat imbauan diberikan maka masyarakat juga diharapkan bersedia melaksanakan himbauan tersebut, agar sama-sama dapat menghindari hal buruk supaya tidak terjadi, sehingga solusi untuk tetap sehat dengan tanggung jawab kolektif dapat mengatasi permasalah Covid-19 ini,” tegas Ny Putri Koster.

Dengan cara turun dan menyapa masyarakat secara langsung merupakan suatu kebanggaan bagi warga saat disentuh pemimpinnya sendiri. Namun pandemi Covid-19 menjadikan program TP PKK Provinsi Bali dilakukan melalui sosialisasi baik melalui media cetak dan media elektronik. “Ini bukan musibah, tetapi sebuah hikmah untuk kita supaya lebih mandiri dan menjadikan pribadi yang lebih kuat,” imbuh Ny Putri Koster.

AKI (aktif, kreatif dan inovatif). Ny Putri Koster mengatakan sebagai ex officio kepala daerah melakukan jemput bola untuk mendukung setiap kebijakan yang dilakukan oleh Gubernur Bali. Sehingga sebagai Ketua Dekranasda Bali, Ny Putri Koster membina perajin Bali untuk menciptakan karya yang semakin inovatif, sehingga penggunaan pakaian dengan desain baru akan memacu konsumen untuk membelinya.

“Terlebih penggunaan kain tenun tradisional Endek Bali sudah diatur dalam Perda Nomor 04 Tahun 2021, maka inovasi produksi kain endek harus terus dilestarikan. Caranya dengan menghasilkan kainnya di Bali, dihasilkan perajin Bali, dimanfaatkan masyarakat lokal Bali dan dipakai masyarakat luar Bali,” katanya.

Penggunaan kain tradisional Endek Bali saat ini masih diprioritaskan penggunaannya oleh instansi pemerintah dan swasta, namun dengan sinergi antara daerah, kecamatan dan desa penggunaan kain tradisional endek juga nantinya akan digunakan pada saat acara tertentu. “Bukan semua profesi (petani, nelayan pedagang sate) yang menggunakan kain tradisional endek saat beraktivitas.

Baca Juga :
Hadapi Varian Omicron: Masyarakat Jangan Panik, Tetap Disiplin Prokes, Ikuti Vaksinasi Sesuai Jadwal

Dari Surat Edaran, mari kita bangkitkan penggunaan kain tradisional endek sehingga produksi kain tradisional endek akan bangkit kembali, dan tanamkan pada diri kita untuk membeli yang merupakan hasil produksi dari tanah pertiwi kita.

Kaum ibu sebagai garda terdepan dalam keluarga harus mampu meningkatkan kreativitas dan kuat dalam kesabaran sehingga anak anak dan pasangan kita tidak mengalami tekanan dan tidak stres saat pandemi Covid-19 ini, dan tentunya menemukan solusi yang tidak berdiam diri saja.

Kepala Balai Besar POM Denpasar Ni GAN Suarningsih menyampaikan beberapa bahwa BPOM juga memiliki program TOGA tanaman obat keluarga yang sama sama beriringan dengan program nasional HATINYA PKK. Dengan iklim dan tanah yang subur, maka sangat mudah mengimplementasikan kedua program ini. BPOM juga selalu mensosialisasikan halaman untuk menanam obat obatan.

“Terkait halnya legal dan ilegal, masyarakat beramai-ramai membuat produk yang akan dikonsumsi dan dikemas dengan jangka waktu maksimal tujuh hari, tentu membutuhkan izin di dinas kesehatan,” ujar Suarningsih.

Berkat sosialisasi yang dilakukan oleh TP PKK mengenai bahaya penggunaan Rodamin B, Kepala Balai Besar POM Denpasar ini mengatakan bahwa penggunaannya sudah mengalami penurunan, karena mereka semakin memahami tentang resiko dan bahaya mengkonsumsi makanan yang menggunakan Rodamin B (pewarna kertas).

Menurutnya, Pemberdayaan komunitas pasar untuk melatih melakukan pengawasan mandiri dan jika kedapatan bisa melakukan pembinaan kepada produsen pangannya, dengan sebutan pasar aman.

Semua produksi kosmetik wajib memiliki/ mendapatkan nomor notifikasi dari BPOM, sebagai bentuk bahwa produk tersebut sudah aman dan melalui proses evaluasi terkait penggunaan bahan dan tingkat kebahayaan bagi kulit. “Untuk mengecek amannya cosmetics masyarakat dapat memastikan melalui cek nomor notifikasi melalui aplikasi ‘cek BPOM dan www.go.id registrasi produk’ sehingga di mana dan kapanpun masyarakat cerdas dapat memproteksi produk yang akan dibeli sebelumnya,” katanya.

Baca Juga :
1000 Dosis Vaksinasi Terpapar PMK Di Desa Lokapaksa dan Desa Pejarakan

 

Sumber : Humas Pemprov Bali

Leave a Comment

Your email address will not be published.