Sejalan Dengan Bupati Sanjaya, Wabup Edi Optimalisasi PPKM di Di Desa Banjar Anyar

Balinetizen.com, Tabanan

Sebagai upaya optimalisasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) Micro berbasis Desa di Kabupaten Tabanan sesuai arahan Bupati Tabanan, Wakil Bupati Tabanan I Made Edi Wirawan,SE Ngantor di salah satu Desa Zona Merah Covid-19, yakni Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, Jumat (5/3).

Langkah ini dilakukan sebagai langkah awal untuk meningkatkan efektivitas PPKM micro berbasis Desa demi mencegah penularan ataupun penyebaran pandemi Covid-19 mulai dari tingkat Desa sampai banjar-banjar yang ada didalamnya dengan melibatkan satgas Desa sebagai salah satu garda terdepan.

Tiba sekitar pukul 08.00 Wita, Wabup Edi didampingi Kepala OPD terkait, Camat Kediri dan unsur Muspika Kecamatan Kediri, diterima langsung oleh Perbekel Desa Banjar Anyar di kantornya kemudian dipandu menuju ruang rapat kantor setempat guna melakukan rapat koordinasi.

Tidak panjang lebar, Wabup Edi langsung berdiskusi dengan Perbekel dan pihak terkait yang hadir saat untuk mengetahui persoalan yang ada dan memikirkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menangulangi hal tersebut. Banyak hal yang didiskusikan saat itu yang intinya guna melakukan optimalisasi PPKM Micro sehingga meningkatkan efektivitas dari PPKM tersebut dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.

Pada kesempatan itu, Perbekel Banjar Anyar I Made Budiana menjelaskan, dari 22 orang yang masih dalam perawatan di Desa Banjar Anyar didominasi Banjar Jadi Desa sejumlah 8 orang. Kemudian di Banjar Anyar 6 kasus, Banjar Sangulan 3 kasus, Tanah Bang 2 kasus, Senapahan Kelod 2 kasus dan Senapahan Kaja 1 kasus.

Lebih lanjut Ia menegaskan, kluster dari penyebaran kasus positif Covid-19 di Banjar Anyar didominasi kluster Rumah Tangga yang bekerja di perkantoran sebagai Pegawai Bank maupun Pegawai Negeri di luar Tabanan. Disamping mobilitas penduduk, khususnya di Kecamatan Kediri sangatlah tinggi, ujarnya.

Baca Juga :
Gubernur Koster Pompa Semangat Kerjasama Percepatan Penanganan Covid-19 di Denpasar :Gelontor Tambahan Anggaran Rp. 10 Milyar

Menanggapi hal tersbut, Wabup Edi menghimbau semua pihak agar meningkatkan kerjasama dalam penanggulangan penyebaran pandemi ini. Ia meminta agar penerapan PPKM micro berbasis Desa di Banjar Anyar diperketat dengan secara intens berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Tabanan. “Protap 3M ini harus benar-benar ditingkatkan, karena itu merupakan langkah antisipasi yang ampuh untuk menangkal Virus ini, ujarnya.

Wabup Edi juga sangat mengapresiasi semua pihak, khususnya Perbekel dan unsur terkait di dalamnya yang tanpa henti memberikan edukasi kepada masyarakat. Dan tentunya hal itu dikatakannya perlu ditingkatkan lagi agar Desa Banjar Anyar, khususnya, sesegera mungkin bisa terbebas dari Covid.

“Karena kita di Pemerintah wajib menurunkan zona merah ini menjadi orange, disitulah kami dengan Satgas Kabupaten dan semua pihak terkait, lebih meningkatkan dan kita awasi betul terutama keluarganya yang positif. Sehingga mereka tidak menularkan kembali ke masyarakat lainnya,” ujar Edi.

Untuk itu, Ia bersama-sama dengan Bupati melakukan gebrakan dengan berkantor di Desa Zona merah. Dengan harapan mampu berinteraksi langsung dengan masyarakat dan sesegera mungkin bisa mengatasi zona merah menjadi orange bahkan menjadi zona hijau di Kabupaten Tabanan.

Sejalan dengan Bupati Sanjaya dan Wabup Edi guna melakukan optimalisasi PPKM Micro di Kabupaten Tabanan, Sekda I Gede Susila pada kesempatan yang sama, Jumat 5 Maret 2021, juga Ngantor di salah satu Desa yang terbilang zona merah, yakni di Desa Perean Tengah, Baturiti, Tabanan. @humastabanan,-

Leave a Comment

Your email address will not be published.