Balinetizen.com, Jembrana –
Fraksi PDI-Perjuangan yang memiliki suara mayoritas di DPRD Jembrana mendukung program dan janji Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Meski menjadi oposisi, fraksi dengan 18 kursi dari 35 kursi di DPRD Jembrana mendukung visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Jembrana.
Ketua Fraksi PDI-Perjuangan Jembrana, I Ketut Sudiasa mengatakan ada tiga point penekanan yang disampaikan fraksi PDI-Perjuangan dalam rapat pembahasan RAPBD 2022, Selasa (14/9/2021) lalu.
Ketiga poin itu diantaranya meminta dengan tegas dana premi jaminan kesehatan (BPJS Kesehatan) bagi masyarakat agar tetap dipertahankan dan terbayarkan seperti sebelumnya dan capaian Universal Health Coverage (UHC) tetap terjaga. Selanjutnya dana pendidikan agar dinaikan atau ditambah lagi Rp. 20 miliar. Karena masih banyak fasilitas sekolah yang rusak atau kurang layak, baik SD dan SMP yang menjadi kewenangan Kabupaten.
Dan ketiga, kenaikan uang bantuan parpol dari Rp.3500 menjadi Rp.7000 per suara sah hasil pemilu legislatif. Dimana salah satu kegunaannya untuk memberikan pendidikan politik masyarakat Jembrana.
“Tujuan pendidikan politik ini agar masyarakat Jembrana lebih melek politik. Nilainya juga kecil kalau dibandingkan dengan bansos eksekutif. Total nilainya Rp 1,2 miliar, naik dari Rp 600 juta. Ini jauh masih kecil kalau dibandingkan bansos hibah eksekutif mencapai Rp.50 miliar” jelas Sudiasa, Kamis (16/9/2021).
Ditegaskannya meskipun menjadi oposisi, fraksi PDI-Perjuangan tidak akan menghambat program Bupati dan Wakil Bupati sesuai misi dan visi yang telah dipaparkan. “Kami tidak akan menghambat. Justru kami fraksi PDI Perjuangan mendorong agar janji dan program yang pernah disampaikan dalam kampanye segera direalisasikan” tandasnya.
Saat ini pembahasan terkait APBD 2022 masih dilakukan dan berjalan alot. Sejumlah usulan dari fraksi-fraksi menjadi perdebatan, selain tiga point usulan dari fraksi PDI-Perjuangan.
Pewarta : Komang Darmadi