Menyelam Di Pantai Penimbangan Barat, Ditemukan Jadi Mayat Di Pantai Sebelah Utara Hotel Aneka Lovina

 

Balinetizen.com, Buleleng

Menghilangnya korban Ketut Puspada (41) alias Moyo, warga Desa Pemaron, Kecamatan/Kabupaten Buleleng saat menyelam di Pantai Penimbangan Barat, dengan sigap Tim Gabungan dari Basarnas Buleleng, Polair Polres Buleleng, BPBD Buleleng dan dibantu nelayan melakukan pencarian dengan menyisir peràiran Bali Utara. Hal hasil pada Sabtu, 18 September 2021 sekitar Pukul 09.30 Wita, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Saat ditemukan, kaki korban tersangkut pada sebuah karang di perairan laut kawasan Lovina, tepatnya diperairan sebelah utara Hotel Aneka Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.

Kronologis ditemukannya korban yang hilang saat menyelam di Pantai Penimbangan Barat, berawal pada Sabtu pagi, 18 September 2021 dari Tim Gabungan SAR melakukan penyisiran diperairan laut Bali Utara. Selanjutnya sekitar Pukul 09.30 Wita, tim gabungan ini menemukan tubuh korban mengambang bersama tabung selam di sebelah utara perairan laut Lovina, tepatnya disebelah utara Hotel Aneka Lovina.

Kasat Pol Air Polres Buleleng, AKP I Wayan Parta seijin Kapolres Buleleng mengatakan sekitar Pukul 09.50 Wita, saat tim melakukan pencarian ditengah laut mendapat informasi dari nelayan pantai Hotel Aneka Lovina. Dikatakan telah melihat tabung mengambang dari arah timur menuju ke barat.

“Mendapat informasi seperti itu, dengan sigap tim mendekati tabung tersebut. Ternyata ditabung tersebut ditemukan korban yang hilang saat menyelam di Pantai Penimbangan Barat dan sempat dilakukan pencarian diseputaran menghilangnya korban.” ujarnya.

Dengan ditemukannya mayat ini, selanjutnya dilakukan upaya evakuasi oleh tim gabungan. Dan dilakukan penanganan pemeriksaan secara medis. Dari pemeriksaan medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

“Usai pemeriksaan medis, jenazah korban diangkut mobil ambulance, dan langsung dibawa kerumah duka. Mengingat pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi terhadap tubuh korban.” tandasnya.

Baca Juga :
Ganjar nilai syarat masuk mal harus sudah vaksin tidak adil

Dari penuturan kakak korban yakni Ketut Lasariada disebutkan bahwa korban pada malam hari seperti biasa menyelam untuk mencari ikan. Namun sampai pagi, korban tidak kunjung pulang, sehingga dilakukan pencarian.

Sementara itu dari penuturan teman korban yakni Kadek Agus Cahyadi. Dikatakan bahwa korban Moyo biasanya menyelam di kedalaman 15 hingga 20 meter. Kejadiannya berawal saat korban bersama temannya, pada Jumat, 17 September 2021 sekitar Pukul 20.00 Wita menyelam sendirian, bahkan sampai Pukul 23.00 Wita belum kembali dari menyelam. Hingga Pukul 04.00 Wita dini hari, korban belum juga pulang dari menyelam. Sedangkan pakaian dan sepeda motornya masih terlihat ditempat semula.awal sehingga warga melakukan pencarian. GS

Leave a Comment

Your email address will not be published.