Wabup Ipat Kawal Implementasi Program WiFi Banjar, Melalui Sinergitas, Efisiensi dan Perluasan Jaringan

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna ( Ipat) saat meninjau beberapa titik lokasi Wifi berbasis Bali Smart Island di Balai Banjar Satria, Selasa (5/10).

 

Balinetizen.com, Jembrana-

menuju Jembrana smart city yang berbasis teknologi informasi, Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jembrana terus memperluas akses masyarakat terhadap internet . Caranya dengan memperbanyak lokasi wifi publik gratis. Hingga hari ini, akses wifi publik gratis ini baru tersebar di 26 titik dari 256 balai banjar diseluruh kecamatan yang ada di kabupaten Jembrana.

Wakil Bupati Jembrana I Gede Ngurah Patriana Krisna ( Ipat) mengatakan kebutuhan akan internet saat ini tidak terhindarkan. Terlebih dimasa pandemi, banyak masyarakat membutuhkan internet untuk mendukung aktivitas. Hal itu disadari betul Ipat sehingga perluasan akses melalui penyediaan wifi gratis mutlak diperlukan.

Kedepannya, pihaknya kata Ipat akan segera memaksimalkan perluasan layanan wifi publik gratis ini . Caranya melalui sinergitas dengan berbagai pihak. Mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten hingga desa dan kelurahan. Selain itu melalui efisiensi serta perluasan jaringan dari yang sudah ada sebelumnya .

“Terutama untuk mendukung bidang pendidikan dan tentunya bisa dimanfaatkan juga untuk kebutuhan lain seperti mendukung peningkatan ekonomi masyarakat,”ujarnya usai meninjau beberapa titik lokasi Wifi berbasis Bali Smart Island di Balai Banjar Satria, Selasa (5/10).

Tidak hanya disatria yang berbasis BSI, Ipat juga meninjau wifi mandiri yang disediakan pihak kelurahan. Seperti akses wifi yang terdapat di bale banjar Ketapang Kelurahan Lelateng.

Menurut Ipat, keberadaan wifi publik gratis tersebut juga akan mempermudah masyarakat mengakses berbagai layanan publik dari Pemkab Jembrana yang sebagian besar sudah bisa diakses secara daring.

“Sekarang itu memang sudah sangat diperlukan koneksi internet, itu sudah menjadi sebuah kebutuhan. Tentunya, layanan internet dengan wifi publik tersebut sudah disaring sehingga aman digunakan,” katanya.

Baca Juga :
Gubernur Koster Ajak Yowana Se-Bali Terus Berinovasi Majukan Adat Istiadat, Tradisi, Seni Budaya, dan Kearifan Lokal Bali

Pemenuhan jaringan wifi publik di Kabupaten Jembrana, lanjutnya, menjadi bagian tidak terpisahkan dari upaya Pemkab Jembrana untuk menjadi smart city.

“Penyediaan internet oleh Pemerintah Daerah ini bisa membantu meringankan beban masyarakat dalam membeli kuota internet dengan internet gratis di masing-masing bisa digunakan untuk anak-anak kita belajar kemudian orang-orang dewasa yang mempunyai usaha-usaha dengan online juga bisa memanfaatkan untuk melancarkan segala kegiatan yang ada,” tutupnya.

Sementara Kepala Dinas Kominfo I Made Gede Budiartha mengatakan, saat ini Pemerintah kabupaten Jembrana sudah bersinergi dengan Pemprov Bali terkait program wifi gratis di setiap banjar. Dijelaskannya , jaringan wifi dari provinsi ada di 89 lokasi melalui wifi Bali Smart Islandnya. Sedangkan dari Pemkab Jembrana sendiri ada 26 jaringan wifi.” Dari 89 titik itu tersebar di 64 desa pekraman, ada di 10 puskesmas dan 15 tempat pariwisata. Sedangkan dari 64 yg disebar di wilayah desa pakraman ada 26 titik yg dipasang dibalai banjar adat maupun dinas,” paparnya.

Sehingga sambung Budiarta, dari 256 banjar masih ada sekitar 230 yang belum terpasang wifi di seluruh desa sekabupaten Jembrana.

” Sesuai visi misi bupati dan wakil, salah satu programnya adalah penyediaan wifi gratis di tiap banjar . Ini tentunya berkolaborasi dengan program pemerintah provinsi , kabupaten hingga kelurahan/ desa untuk percepatan membangun jaringan di semua lokasi itu ,” terangnya .

Kemudian di program Desa, di 2022 nanti sebut Budiarta, juga akan menganggarkan wifi di masing masing banjar menggunakan ADD. Demikian juga dikelurahan juga ada yang sudah menganggarkan dengan anggaran kelurahan sehingga percepatan untuk membangun jaringan disemua banjar akan lebih mudah.
” Ini tentunya program kolaboratif. Kedepan akan kita maksimalkan pemanfaatan program intranet. Secara teknis kita lihat karakteristik masing masing wilayah. Kita pilah pilah dulu nantinya, sehingga ada efisiensi,” tandasnya. (Humas Pemkab Jembrana)

Baca Juga :
Presiden: Buka Ruang bagi Industri Substitusi Impor dan Tingkatkan Perjanjian Dagang

Leave a Comment

Your email address will not be published.