Lama Tidak Mendapat Penanganan, Abrasi Pebuahan Semakin Parah

 

Balinetizen.com, Jembrana

Bertahun-tahun tidak mendapat penanganan, abrasi di Pantai Pebuahan, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara semakin parah.

Pantai Pebuahan dikenal sebagai kawasan kuliner khas ikan laut. Namun kini kondisinya sangat memperihatinkan. Dimana satu persatu warung ikan bakar yang dulunya berjejer porak poranda dihantam gelombang laut.

Hantaman ombak membuat sejumlah warga dan pemilik usaha ikan bakar memilih pindah. Kendati beberapa diantaranya ada yang bertahan dengan membuat senderan dari batu dan pasir secara swadaya.

Basir (37), salah seorang warga setempat mengatakan, keberadaan air laut akan lumayan jauh dari pinggiran rumah warga ketika air laut surut. Tetapi saat air laut pasang, air sampai melewati jalan desa. Bahkan jalan desa yang baru dibangun beberapa waktu lalu, kini sudah putus lantaran sering diterjang gelombang laut.

“Dulu sempat dilakukan uji coba dipasang semacam pemecah ombak geotextile dibeberapa titik sepanjang 80 meter. Tapi gelombang air laut masih saja sampai ke jalan” ujarnya.

Akibat abrasi disebutnya sudah banyak bangunan milik warga yang rusak dan hancur. Berbagai upaya sudah dilakukan warga dengan swadaya. Mulai dari membuat senderan dari batu dan pasir, pemasangan bambu hingga adanya bantuan pemecah ombak. Namun abrasi masih saja terjadi. (Komang Tole)

Baca Juga :
Membangun "Silicon Valley" versi Budiman Sudjatmiko

Leave a Comment

Your email address will not be published.