Balinetizen.com, MANGUPURA-
Ketua DPRD Badung Dr. Drs. Putu Parwata MK, M.M. memberikan acungan jempol alias apresiasi tinggi kepada Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Munggu. Dalam mencegah kredit macet, LPD mampu memberikan pendampingan dan edukasi kepada kalangan nasabahnya.
Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri HUT ke-30 LPD Desa Adat Munggu, Minggu (31/10) lalu. LPD ini pun senantiasa menggelar gebyar setiap tahunnya dan kali ini merupakan gebyar ke-8.
“Saya sangat memberikan dukungan dan cukup bangga terhadap satu-satunya LPD yang berbasis pertanian dan tenaga kerja ini. LPD ini memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi Desa Adat Munggu,” tegas Sekretaris DPC PDI Perjuangan Badung tersebut.
Dengan berbasis pertanian dan tenaga kerja serta manajemennya dilakukan secara kekeluargaan, ujar politisi asal Dalung Kuta Utara tersebut, terjadi pengikatan moral yang kuat antara LPD dengan masyarakat. “Dengan begitu tunggakan kredit hampir tidak ada,” tegasnya lagi.
Selain tidak ada tunggakan, ujarnya, partisipasi daripada modal masyarakat juga cukup tinggi. Dari aset Rp79 miliar, Rp 40 miliar di antaranya merupakan penyertaan dari masyarakat, selain penyertaan dalam bentuk surat-surat berharga. “Totalnya hampir 65 persen adalah modal dari masyarakat dan dikembalikan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Jadi kalau warga masyarakat melakukan pinjaman, katanya, masyarakat selalu didampingi dan diedukasi ke rumahnya. Jadi sebelum jatuh tempo, para prajuru, pengurus LPD datang ke rumah nasabah untuk silaturahmi, ngobrol, ngopi sehingga hampir tidak ada kemacetan dan bayarnya mampu karena basisnya itu pertanian dan tenaga kerja.
Selain itu, ujar Parwata, pengurus dan pengawas ini sangat ketat menjaga itu. “Saya katakan di sini ada hubungan harmonis antara lembaga keuangan desa adat dengan masyarakatnya sehingga bisa mendapatkan suatu keuntungan bersama-sama baik keuntungan lembaga keuangan maupun keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya sembari menambahkan, keuntungan bersih yang mampu diraih LPD Desa Munggu pada 2020 mencapai Rp 1,4 miliar.