Garap Peluang Pasar 63 Ribu Triliun, Menkop UKM Teten Masduki: Indonesia Kaya dengan Produk Wellness

Foto: Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki memberikan keterangan kepada awak media usai hadir di acara Wellness Talk: Masa Depan Tradisi Welness Bali di Kampus UNHI Denpasar, pada Jumat (6/5/2022).

Balinetizen.com, Denpasar

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus memperkenalkan dan mendorong welnnes product agar menjadi kekuatan produk domestik dan ekonomi nasional.

Kemenkop UKM ingin memastikan UKM Indonesia hadir kuat dalam ekosistem industri wellness, tangguh di pasar lokal dan unggul di pasar global dengan potensi ekonominya yang mencapai Rp 63.000 triliun (berdasarkan data: Global Wellness Institute 2020).

“Kita punya basis yang sangat kuat dalam welness product baik yang berbasis kultur Bali dan Jawa. Hampir di semua daerah di tanah air kita kaya dengan produk-produk welness seperti minyak atsiri dan kita punya potensi besar untuk dikembangkan,” kata Menteri Koperasi dan UKM RI Teten Masduki dalam sambutannya saat hadir dalam acara Wellness Talk: Masa Depan Tradisi Welness Bali di Kampus UNHI (Universitas Hindu Indonesia) Denpasar, pada Jumat (6/5/2022).

Ia menyebutkan trend industri wellness di dunia terus bertumbuh dan Indonesia khususnya Bali harus mampu menangkap peluang yang ada. Bahkan dirinya mendorong dan optimis Bali bisa menjadi pilot projects industri welness berkelas dunia.

Pihaknya pun meminta dukungan berbagai stakeholder termasuk pihak kampus dan akademisi untuk mengembangkan industri wellness di Pulau Dewata. “Sama-sama dengan UNHI kita pikiran konsepnya agar bisa kita bangun ekosistem welness product dari Bali termasuk menyangkut SDM nya. Industri welness di Bali juga tidak terpisah dengan industri pariwisata melainkan saling mendukung dan menguatkan,” tuturnya.

“Bali tidak bisa lagi selalu mengandalkan pariwisata, tidak bisa bergantung mendatangkan dunia ke Bali. Sekarang kita buat Bali mengunjungi dunia dengan produk UMMK salah satunya dengan wellness product,” sambung Teten.

Baca Juga :
Jelang Tahun Politik 2024, Desa Adat Jangan Dijadikan Limbah Politik Praktis

Lebih lanjut Teten Masduki menyebutkan sudah saatnya kita melirik potensi ekonomi yang luar biasa yakni welness product. Di negara-negara maju kesehatan tidak lagi berbasis pada pendekatan kuratif atau pengobatan tapi preventif yakni bagaimana mencegah orang sakit dengan pengembangan welness product.

Teten menyebutkan Bali mempunyai modal yang sangat kuat menjadi pilot projects industri welness berkelas dunia. Hal ini lantaran Pulau Dewata Bali memiliki semua aspek yang sangat lengkap untuk mendukung pengembangan industri wellness.

Pertama, nilai-nilai luhur literasi, tradisi,adat dan budaya Bali yang menjadi wujud dari tradisi welness Bali. Kedua, ragam kekayaan sumber daya alam yang menjadi komposisi utama produk-produk welness.

Ketiga, kreativitas dari para pelaku ekonomi UMKM Bali sangat luar biasa. Keempat, produk welness Bali memiliki keunggulan karena sangat berkaitan erat dengan industri pariwisata di Bali. “Pengembangan produk welness ini bisa jadi bagian ekosistem pariwisata dunia,” ujar Teten.

Dalam acara Wellness Talk: Masa Depan Tradisi Welness Bali di Kampus UNHI ini hadir juga Rektor UNHI Prof Made Damriyasa, Dewan Pembina Indonesia Welness Institute Fiki Satari, dan Sekjen Indonesia Welness Institute Ida Bagus Agung Gunarthawa, Ketua Bali Maha Usadhi atau Asosiasi Wellness Bali, Prof Gelgel Wirasuta. (dan)

Leave a Comment

Your email address will not be published.