Oka Gunastawa: Hoax dan Intimidasi Sasar Kantong Pemilih Jokowi, NasDem Bali Super Waspada

Foto: Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa (kiri) yang juga Ketua Komando Pemenangan Wilayah (Kopemwil) Jokowi- Amin Partai NasDem Provinsi Bali saat bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Balinetizen, Denpasar

Jelang pencoblosan Pileg dan Pilpres 17 April 2019 yang kian dekat, Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Bali Ida Bagus Oka Gunastawa menilai trend yang terjadi potensi pemilih untuk golput dengan sendirinya atau sengaja dibuat golput masih cukup tinggi dan ini yang perlu diantisipasi. Terlebih ada indikasi intimidasi atau tekanan dari pihak tertentu.

Hal ini diungkapkan Oka Gunastawa didampingi Sekretaris DPW Partai NasDem Provinsi Bali Luh Putu Nopi Seri Jayanti, S.H., dan Bendahara DPW Partai NasDem Bali IGN Bagus Eka Subagiartha saat ditemui di Sekretariat DPW Partai NasDem Bali, di Jalan Tukad Batanghari, Denpasar, Jumat (29/3/2019).

“Pola penyebaran hoax atau berita bohong ini kan untuk menebar rasa ketakutan agar warga tidak hadir ke TPS. Dinamika ini yang kami tangkap dan menjadi hal yang tidak positif untuk proses demokrasi dan pendewasaan politik,” ungkap Oka Gunastawa yang juga Ketua Komando Pemenangan Wilayah (Kopemwil) Jokowi- Amin Partai NasDem Provinsi Bali.

Caleg DPR RI dapil Bali nomor urut 1 dari Partai NasDem ini juga meyakini adanya indikasi intimasi dan pnyebaran hoax untuk menebar rasa ketakutan agar warga tidak hadir ke TPS ditargetkan menyasar kantong-kantong suara capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Yang kita yakini, kantong suara Jokowi yang disasar hoax dan intimidasi. Sumbernya kita tidak tahu datangnya dari mana. Ilustrasi tentang kegaduhan ini kan tidak menguntungkan karakter pemilih Jokowi,” kata politisi NasDem yang getol mengkampanyekan Jokowi keliling Bali untuk mendulang suara minimal 80 persen di Pulau Dewata.

Baca Juga :
Kelurahan Dangin Puri Gandeng TP. PKK Gelar Pelatihan Tata Rias Wajah dan Rambut

Untuk itu NasDem Bali terus mewaspadai serangan haox dan intimidasi ke kantong-kantong atau basis suara Jokowi-Ma’ruf Amin di Bali dan mengamankan kemenangan capres-cawapres nomor urut 01 ini.

“Tidak hanya terus mendulang suara, NasDem Bali dan Kopemwil di semua tingkatan juga fokus mengamankan suara Jokowi. Kemenangan Jokowi adalah harga mati di Bali dan secara nasional,” tegas politisi NasDem asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem itu.

Hidupkan Saksi Semesta, Fokus Tekan Golput

NasDem Bali pun kembali mengaktifkan dan menghidupkan peran Saksi Semesta untuk mengawal suara rakyat pada pencoblosan di TPS (Tempat Pemungutan Suara) Pileg dan Pilpres atau Pemilu Serentak 17 April 2019.

Gerakan “Saksi Semesta Pilpres dan Pileg 2019 NasDem Bali” merupakan gerakan moral untuk mengajak publik menjadi saksi langsung mengamankan suara mereka di TPS agar tidak ada kecurangan. Caranya cukup simpel dengan tiga langkah mudah yakni rekam, upload dan share berbagai aktivitas di TPS.

“Kami kembali mengajak masyarakat untuk menjadi bagian gerakan Saksi Semesta dan mewujudkan TPS Live untuk mencegah kecurangan di hari pencoblosan dan penghitungan suara Pileg dan Pilpres 17 April 2019 ini,” ajak mantan Ketua Majelis Pemuda KNPI Provinsi Bali tahun 2004 itu.

Namun kata Presiden Junior Chamber International (JCI) Bali tahun 2005 itu, kali ini konsep gerakan Saksi Semesta ini tentu lebih matang. Masyarakat maupun jajaran kader dan simpatisan NasDem yang terlibat dalam gerakan Saksi Semesta punya peran lebih strategis.

Kata Oka Gunastawa, dengan mencermati dinamika politik yang ada, maka Saksi Semesta ini selain bertugas pada hari pencoblosan untuk memantau, melakukan dokumentasi, publikasi melalui langkah ambil foto atau video, upload, share aktivitas di TPS, juga Saksi Semesta ini ada tugas tambahan. Yakni bagaimana memastikan kehadiran masyarakat yang lebih signifikan di TPS.

Baca Juga :
Bupati Badung Terima Kunjungan Walikota Pekalongan

“Tentu ini berkaitan erat dengan tingkat kepercayaan publik pada proses Pemilu ini. Dengan semakin banyak mereka datang ke TPS tentu harapan kita semakin terlegitimasi proses maupun hasil Pemilu Serentak yang baru pertama kali ini,” ujar politisi kelahiran Karangasem 17 April 1971 ini.

Sayang sekali kalau hak suara masyarakat tidak disalurkan dengan baik di momen bersejarah ini. Jadi Saksi Semesta dapat tugas tambahan bagaimana menekan golput di kalangan pemilih.

Maka tugasnya memastikan semua pemilih mendapatkan panggilan untuk datang dan memilih ke TPS. Lalu memastikan pemilih mendapatkan berbagai informasi, misalnya juga bagaimana proses perpindahan memilih.

“Sehingga kita pastikan Saksi Semesta fokus tekan golput dulu sebelum kita ajak memantau jika ada potensi kecurangan saat pencoblosan dan rekapitulasi suara di TPS,” tandas alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Udayana 1999 ini. (wid)

Editor : Sutiawan

Leave a Comment

Your email address will not be published.