Berhasil Raih Prestasi KLA Katagori “Utama”, Kota Denpasar Di Kunjungi Berbagai Daerah

Forum Wartawan KLA dan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Pekan Baru  mengunjungi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, Kamis (28/11) di kantor DP3AP2KB.

Balinetizen.com, Denpasar-

Keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar meraih prestasi kota layak anak (KLA) katagori utama tingkat nasional membuat berbagai daerah di Indonesia mengunjungi Kota Denpasar untuk melakukan studi tiru. Salah satunya seperti dilakukan Kota Pekan Baru telah mengunjungi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar (DP3AP2KB) Kota Denpasar untuk mengetahui kiat meraih prestasi tersebut. Rombongan terdiri dari Forum Wartawan KLA dan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Kota Pekan Baru ini dipimpin oleh Kabid Pemenuhan Hak Anak, Buk Ha Iro. Rombongan diterima Kabid Pemenuhan Hak Anak Kota Denpasar Tresna Yasa yang didampingi Kasubag Administrasi, Dokumentasi dan Penerbitan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar I Gusti Ketut Sudiatmika, Kamis (28/11) di kantor DP3AP2KB.

Buk Ha Iro menyampaikan, kunjungan kerja ini bertujuan untuk belajar lebih mendalami tentang keberhasilan Pemerintah Kota Denpasar sehingga berhasil meraih prestasi katagori Utama untuk KLA.

Saat ini Kota Pekan Baru menurut Buk Ha Iro hanya meraih prestasi katagori Nindya untuk KLA. “Tentunya banyak yang harus kami pelajari untuk meraih prestasi seperti Kota Denpasar,” ujarnya.

Usai mendapatkan penjelasan Buk Ha Iro mengaku Kota Denpasar sangat layak meraih prestasi tersebut. Karena dalam melaksanakan berbagai kegiatan untuk pemenuhan KLA Kota Denpasar telah melakukan berbagai kegiatan. Bahkan Kota Denpasar telah mampu melibatkan seluruh perangkat daerah untuk melakukan kegiatan untuk anak. Disamping juga keterlibatan anak untuk setiap kegiatan benar-benar diberikan ruang penuh. “Hal ini di Kota Pekan Baru belum bisa kami laksanakan. Karena masih adanya ego sectoral di masing-masing perangkat daerah,” ujarnya. Tentunya dengan adanya kunjungan ini benar-benar menjadi masukan bagi Pemerintah Pekan Baru untuk mencapai KLA.

Baca Juga :
Wabup. Suiasa Buka FGD Penyusunan Masterplan TJSP 

Sekretaris Umum APSAI Pekan Baru Khairul Amri menyampaikan berbagai kegiatan inovasi banyak perlu di tiru dari Kota Denpasar. Salah satunya dalam mengisi hari libur, anak-nak benar-benar diberi ruang untuk berkreativitas. “Kami akan segera memberikan masukan pada Pemerintah Kota Pekan Baru terkait inovasi yang telah dilakukan Pemkot Denpasar,” ujarnya.

Sementara Tresna Yasa menyampaikan tidak terlepas dari komitmen Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakilnya IGN Jaya Negara yang didukung semua organisasi perangkat daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Kota Denpasar. Menurut Tresna Yasa dalam mencapai KLA katagori “Utama” prosesnya sangat panjang. Termasuk juga mempersiapkan mulai dari sarana pendukung sampai pada mensosialisasikan kepada masyarakat terkait dengan KLA.

“Kita bergerak cepat untuk mengumpulkan data dan kegiatan yang telah dilakukan OPD dan lintas instansi yang ada di Kota Denpasar dalam pemenuhan hak anak,” ujarnya. Mengingat selama ini semua kegiatan tentang pemenuhan hak anak di Kota Denpasar telah dilaksanakan masing-masing OPD dan lintas instasi. Disamping juga telah ada regulasi melalui perwali  tentang kota layak anak serta Perda No. 4 tahun 2014 tentang perlindungan perempuan dan anak. Disamping juga berbagai infrastruktur telah disiapkan Pemerintah Kota Denpasar mulai dari tempat bermain ramah anak sampai pada mewujudkan sekolah ramah anak. Dalam melibatkan anak setiap pembangunan di Kota Denpasar telah dibentuk forum anak daerah (FAD) sampai ke tingkat desa/lurah. “Dengan terbentuknya FAD, anak-anak dapat menyampaikan masukan terhadap setiap pembangunan yang dilakukan di Kota Denpasar mulai dari perencanaan,” ujar Tresna Yasa.

Sumber : Humas Pemkot Denpasar

Leave a Comment

Your email address will not be published.