Bupati Suwirta sebagai narasumber Sosialisasi Gerakan Satu Juta Krama Bali dan Satu Juta Yowana Bali

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana menjadi narasumber “Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Pemeliharaan Lingkungan”.

Balinetizen.com, Klungkung-

 

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung Anak Agung Kirana menjadi narasumber “Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Pemeliharaan Lingkungan” pada kegiatan Gerakan Sosialisasi Satu Juta Krama Bali dan Satu Juta Yowana Bali bertempat di TOSS Center Karangdadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung. Pada Rabu, (23/12/2020)

Sosialisasi ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Dharma Naradha. Dimana yayasan ini merupakan sebuah Yayasan yang bergerak di bidang sosial dan pendidikan dengan Bersinergi dan ikut berperan dalam mewujudkan program pemerintah daerah Bali yaitu Nangun Sat Kerthi Loka Bali menuju Bali era baru, yang dilaksanakan dalam berbagai cara, salah satunya melalui kegiatan sosialisasi.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menyampaikan bahwa asal mula ide  pembuatan Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) ini bermula dari permasalahan sampah yang ada di kabupaten Klungkung dimana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Klungkung penuh dan volume sampah dari hari ke hari semakin meningkat, sehingga Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta instansi terkait mengadakan kerjasama dengan STT PLN membuat sebuah inovasi yang sederhana, dimana semua orang dapat melakukan, adapun inovasi tersebut, adalah TOSS.

Bupati Suwirta berharap agar melalui inovasi TOSS ini permasalahan sampah yang ada di Kabupaten Klungkung dapat terselesaikan.

Bupati Suwirta mengatakan dalam menyelesaikan permasalahan sampah ini , di bagian hulu juga harus berperan serta  dalam melakukan pemilahan sampah dari rumah.

Pada tahun 2021, Pemkab Klungkung akan menugaskan Perbekel dan perangkat Desa se Kabupaten Klungkung  untuk mengimplementasikan TOSS di Desa masing-masing.

Bupati Suwirta mengatakan tantangan yang didapatkan ketika membuat Inovasi, antara lain, pertama, Lokasi TOSS, kedua, Alat-alat yang digunakan dalam Inovasi TOSS ini tidak ada di E-Katalog, sehingga membuat Pemkab hanya mengandalkan CSR dalam pengadaan alat, ketiga, komitmen SDM.

Baca Juga :
Gubernur Koster Komitmen Selesaikan Shortcut Singaraja-Mengwitani

“Apabila daerah ingin bersih harus berani mengeluarkan biaya, ujar Bupati Suwirta.

Terkait TOSS Center Karangdadi, Bupati Suwirta menyampaikan bahwa Pembangunan Banguna TOSS ini menggunakan biaya pusat, karena INOVASI TOSS ini masuk TOP 40 dengan memperoleh anggaran 4,5 Milyar.

Bupati Suwirta berharap TOSS Karangdadi yang sudah mampu menghasilkan pelet, menghasilkan listrik kemudian kerjasama dengan Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia (APSI) dan kedepan akan dikelola oleh Koperasi, TOSS Center  yang ada fasilitas Learning Center dapat menjadi Kabupaten  percontohan sebagai Kabupaten yang konsisten menangani permasalahan sampah dan TOSS Center dapat dijadikan tempat edukasi .

“Kami optimis,  bahwa apa yang kami lakukan dapat menyelesaikan permasalahan sampah  yang ada di Klungkung,” ujar Bupati Suwirta.

Selain Inovasi TOSS, Pemkab Klungkung Juga membuat sebuah Inovasi bernama Gerakan Bersama Puputan Sampah Plastik (Gema Tansaplas).

Bupati Suwirta menambahkan bahwa apa yang dilakukan sudah sejalan dengan peraturan Gubernur Bali Nomor  97 tahun 2018 tentang pembatasan  timbunan plastic dan Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang penyelesaian sampah dari sumber.

Mudah-mudahan TOSS ini dapat diterapkan di seluruh masyarakat yang ada di Klungkung dan dapat dimanfaatkan oleh Kabupaten Lain dalam menangani Permasalahan sampah yang ada di Wilayahnya. (Humasklk/Cok).

 

Sumber : Humas Pemkab Klungkung

Leave a Comment

Your email address will not be published.