Balinetizen.com, Denpasar
Singkong atau yang juga dikenal dengan sebutan cassava merupakan tumbuhan yang sering dijumpai di wilayah tropis seperti Indonesia, Brazil, dan India kini menjadi tren digunakan sebagai bahan dasar kantong kresek.
“Kantong yang ramah lingkungan ini cocok untuk untuk mengurangi timbulan sampah plastik yang ada di Indonesia dan mematuhi Peraturan Gubernur BALI Nomor 97 Tahun 2018 Tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Pasal 1 Ayat 20 yang berisikan bahwa Produk Pengganti Plastik Sekali Pakai adalah produk yang menggunakan bahan ramah lingkungan dan/atau tidak sekali pakai,” kata Sonyka Utama, Ketua Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (Apedi) Bali saat ditemui di Denpasar, Jum’at (26/3/2021).
Menurutnya, Teknologi RESIN ECOPLAS yang digunakan merupakan resin bioplastik ramah lingkungan yang berbahan dasar pati singkong dan terintegrasi dengan polimer penguat menjadi bioplastik berstruktur molekul baru yang bisa terurai dalam kurun waktu 6 bulan sampai 1 tahun dimakan oleh mikroba tergantung pada jumblah mikroba. Resin Ecoplas ini dikembangkan dengan teknologi yang sederhana, aman, mudah dan dengan biaya relatif rendah.
Ecoplas dapat digunakan sebagai alternatif penutup sampah (landfill cover) sehingga memungkinkan penimbunan yang lebih efisien di lahan sempit. Teknologi yang digunakan merupakan Teknologi anak Bangsa Indonesia yang ditemukan oleh Prof. Sugianto Tando. Teknologi ini sudah mendapatkan Sertifikasi Hak Paten Indonesia, Hak Paten USA, Hak Paten Singapura, SNI Ekolabel (SNI 7188.7:2011), dan sudah termasuk kategori biobased product di jerman serta aman bersentuhan dengan makanan atau minuman Hasil Uji Center For Chemical and Packaging, Testing and Calibration Laboratory Ministry of Industri Indonesia, teruji biodegradasi dimakan mikroba ASTM G21, dan Teruji aman jika termakan hewan/mahluk hidup melalui tes in VIVO Laboratorium berbagai hewan di Fak Kedokteran Hewan IPB.
“Kami menggandeng PT Anugerah Bali Makmur sebagai distributor pemasaran Kantong Kresek Singkong dengan akun Instagram @anugerahbalimakmur atau email ke apedi.bali@gmail.com. (hd)