Diduga Menyunat Dana Santunan Kematian, Perbekel Pergung Diminta Evaluasi Kinerja Oknum Klian Banjar

Keterangan foto: Camat Mendoyo, I Putu Nova Noviana, Kamis (22/4) menggelar pertemuan di Balai Banjar, Banjar Petapan Kaja, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo/MB

Jembrana (Balinetizen.com) –

Camat Mendoyo, I Putu Nova Noviana, Kamis (22/4) menggelar pertemuan di Balai Banjar, Banjar Petapan Kaja, Desa Pergung, Kecamatan Mendoyo.

Selain dihadiri puluhan warga Banjar Petapan Kaja, pertemuan tersebut juga dihadiri Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Pemkab Jembrana, Gede Sujana, Perbekel Desa Pergung Ketut Wimantra dan Kelian Banjar Petapan Kaja, Gede Walacita.

Pertemuan tersebut terkait sejumlah permasalahan. Selain pelayanan juga dugaan pemotongan dana santunan kematian hingga pemicu mosi tidak terhadap oknum Kelian Banjar Petapan Kaja.

Dijaga ketat aparat keamanan, dalam pertemuan itu warga menyampaikan sejumlah aspirasi dan permasalahan yang memicu adanya mosi tidak percaya.

Sejumlah warga juga menuntut agar oknum Kelian Banjar Petapan Kaja diberhentikan. Karena permasalahan ini sudah disampaikan sejak akhir 2020 lalu berikut tandatangan ratusan warga. Namun tidak ada tindak lanjut dari Perbekel Desa Pergung.

Camat Mendoyo I Putu Nova Noviana mengaku heran, kenapa permasalahan tersebut tidak bisa diselesaikan di desa. Bahkan malah mencuat sampai ke kecamatan.

“Kami jadi bertanya “penyakit” ini sudah stadium berapa, sehingga perbekel tidak bisa menyelesaikannya” ujar Nova.

Nova menduga ini karena ada kesenjangan komunikasi. Apalagi masalah ini sudah sampai ke Inspektorat.

Terkait permasalahan ini, Nova meminta Perbekel Pergung untuk mengevaluasi kinerja pelaksana kewilayahan (kelian) Petapan Kaja selama 30 hari. “Selama 30 hari ke depan ini Perbekel agar membentuk tim evaluasi kinerja klian. Kami akan meminta laporan hasil evaluasi untuk dikonsultasikan sehingga bisa kami berikan rekomendasi” tandasnya.

Dengan langkah tersebut ia berharap mampu menciptakan kedamaian dan kerukunan di Banjar Petapan Kaja khususnya dan warga Desa Pergung umumnya.

Baca Juga :
Rasakan Jadi Raja Semalam dalam Perjamuan Shima, IGC Gelar Gastronosia 'dari Borobudur untuk Nusantara'

Ia juga berharap dalam kurun waktu 30 hari itu Kelian Banjar Petapan Kaja bisa membangun komunikasi dan koordinasi yang lebih baik dengan masyarakat dan tokoh masyarakat. “Kalau kelian tidak nyambung (berkomunikasi) dengan masyarakat lebih baik mundur” ujarnya.

Dikesempatan itu, Camat Nova memberikan apresiasi karena warga menyampaikan aspirasi dengan jalan damai dan tidak anarkis.

Sementara itu Kelian Banjar Petapan Kaja, Gede Walacita membantah adanya pemotongan dana santunan kematian warga. “Saya tidak pernah motong. Tapi diberikan secara ikhlas sebagai pembelian rokok” ujarnya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika selama menjadi kelian memang dinilai belum melakukan pelayanan maksimal.

Perbekel Desa Pergung Ketut Wimantra mengatakan akan melaksanakan tugas yang diberikan Camat Mendoyo.

Kenapa masalah ini mencuat sampai ke Camat dan bahkan ke Pemkab, menurutnya karena kelemahan dirinya. “Ke depan kami harap warga yang kini sudah makin cerdas menyampaikan aspirasi sesuai dengan aturan dan etika.

Ia juga berharap agar kedepannya komunikasi dan koordinasi bisa makin ditingkatkan sehingga tercapai kemajuan desa. MT-BN

Leave a Comment

Your email address will not be published.