BANTUAN – Para nelayan memperlihatkan bantuan yang diterima dari Wakil Ketua DPRD Badung Wayan Suyasa didampingi anggotanya Luh Gede Sri Mediastuti saat menghadap ke gedung Dewan Badung, Senin (21/6).
Balinetizen.com, Mangupura
Di tengah mandeknya sektor pariwisata akibat pandemi covid-19, nelayan Kuta, khususnya di Lingkungan Segara Kuta, berupaya memaksimalkan potensi yang ada khususnya di sektor perikanan. Upaya ini mendapat apresiasi dari Wakil Ketua I DPRD Badung I Wayan Suyasa, S.H. didampingi anggota Dewan lainnya Luh Gede Sri Mediastuti saat menerima empat kelompok nelayan dari Banjar Segara Kuta, Senin (21/6/2021).
Sebagai wakil rakyat, Ketua DPD II Partai Golkar Badung tersebut mengaku bangga dan mengapresiasi masyarakat khususnya di wilayah Kuta. Situasi secara masif dalam konteks covid-19 ini, ujarnya, aktivitas yang dominan di bidang pariwisata otomatis akhirnya mandek. Karenanya, tentu saja masyarakat harus memiliki pemikiran yang inovatif. “Bagaimana bisa melakukan kegiatan alternatif demi kelangsungan kehidupannya baik keluarga maupun kemasyarakatan,” ujar wakil rakyat asal Panarungan Mengwi tersebut.
Dia mengakatan, di utara (Badung Utara, red) ada pertanian dalam arti luas. Ada sawah, ada ladang, dan ada ternak. Kalau di Kuta apa yang ada, setelah semua tempat berubah jadi akomodasi pariwisata. Saat ini di Kuta ada laut. “Laut pun harus disadari memiliki berkah yang sangat tinggi jika kita bisa mengelola dan memanfaatkan dengan baik,” katanya.
Selain dulu laut sebagai sektor pariwisata, ujarnya, sekarang kita harus hargai apa isi dari laut tersebut. Otomatis ada ikan. “Di sinilah mereka punya inovasi dan di tempat itu sekarang berdiri kelompok-kelompok nelayan yang berusaha untuk mendapatkan sesuatu untuk kelangsungan kehidupannya,” katanya.
Karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada para nelayan untuk memaksimalkan potensi laut yang ada di wilayahnya. Mereka mau melakukan aktivitas di luar skala prioritas yang ada selama ini.
Saat reses di Kuta mendampingi anggota DPRD Badung dari Fraksi Golkar Luh Gede Sri Mediastusi reses, Suyasa yang juga Ketua Federasi Serikat Pekerja (FSP) Bali Kabupaten Badung tersebut menyerap aspirasi tersebut. Mereka pun datang ke gedung Dewan untuk kembali berkoordinasi. Pertama, bagaimana sistem yang mereka harus lakukan, kedua bagaimana juga ke depannya agar mereka di dalam melaksanakan suatu fungsi atau tugas sebagai nelayan tidak bertentangan dengan kepentingan-kepentingan pemerintah dalam hal ini harus sesuai dengan aturan yang ada.
Selain itu pula, sejauh mana mereka untuk bisa berbuat dan mendapatkan suatu hasil yang maksimal. “Kami dari Dewan otomatis sekali lagi memotivasi untuk mewujudkan bahwa DPRD ada saat masyarakat membutuhkan,” ujarnya. Pada kesempatan itu, Wakil Ketua I DPRD Badung Wayan Suyasa menyerahkan bantuan sebesar Rp 20 juta untuk empat kelompok nelayan di Banjar Segara Kuta.
Sebelumnya Kepala Lingkungan Banjar Segara Kuta Nyoman Water menyatakan, tujuan datang ke Dewan khususnya kepada Wakil Ketua I DPRD Badung, pertama ingin memberi edukasi kepada nelayan. “Nelayan biar tahu tempat mereka mengadu, apa nanti kebutuhan mereka yang perlu difasilitasi,” katanya.
Menurutnya, nelayan di Desa Adat Kuta baru mulai bangkit. Dulu belum pernah tersentuh baik oleh pemerintah maupun desa. Sekarang sudah mulai bangkit dan mulai memperoleh pendapatan khususnya dari pengelolaan parkir. “Untuk parkir kelompok nelayan bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Badung,” katanya.
Pendapatan dari parkir salah satunya bisa digunakan untuk biaya aci maupun piodalan di pura yang disungsung para nelayan. Dana itulah yang dipakai untuk melaksanakan upakara.
Saat bertemu Wakil Ketua Suyasa, nelayan berharap difasilitasi untuk memperoleh bantuan berupa perahu dan alat penangkap ikan seperti jaring. “Mudah-mudahan bisa difasilitas karena selama ini para nelayan membeli perahu sendiri-sendiri,” ungkapnya. (SUT-MB)