Klungkung Terapkan PPKM Darurat, Fasilitas Umum di Tutup

Balinetizen.com, Klungkung

Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta merapatkan Satgas Covid-19 Kabupaten Klungkung terkait penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Rapat Praja Mandala Kantor Bupati Klungkung, Jumat (2/7). Turut hadir Kapolres Klungkung, AKBP Made Dhanu Ardana, Kalak BPBD Klungkung, I Putu Widiada, Kepala Dinas Kesehatan Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni, dan Anggota Satgas lainnya.

PPKM darurat  berlaku diwilayah Jawa dan Bali mulai dari 3 Juli hingga 20 Juli 2021 dengan mengatur sejumlah pengetatan aturan dalam beraktivitas, di antaranya, pemberlakukan work from home (WFH) 100 persen bagi perusahaan non esensial. Sedangkan sektor esensial diperbolehkan melakukan work from office (WFO) maksimal 50 persen dengan protokol kesehatan yang ketat.

Sementara itu, pekerja di bidang sektor kritikal diperbolehkan melakukan WFO hingga 100 persen dengan protokol kesehatan. Kegiatan belajar mengajar wajib online atau daring. Supermarket, pasar tradisional, toko kelontong, dan pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-hari dibatasi jam operasionalnya sampai pukul 20.00 dengan kapasitas pengunjung maksimal 50 persen. Restoran atau penyedia makanan atau minuman hanya diperbolehkan untuk dibawa pulang, atau pesan antar.

Sedangkan Pasilitas umum atau areal publik seperti Alun-alun, Monumen ditutup sementara. “Segera dibuatkan spanduk dan pengawasan dari ketat dari satgas covid,” tegas Bupati Suwirta.

Sementara upacara keagamaan yang sudah disiapkan sebelum diterapkan PPKM darurat mungkin bisa dilaksanakan dengan prokes yang ketat. Mengingat upacara agama tidak boleh terlepas dari kehidupan masyarakat bali dan waktu pelaksanaan juga sudah ditentukan. Bupati Suwirta mengimbau desa adat melakukan upacara agama dengan prokes yang ketat dan jumlah peserta yang terbatas. “Pelaksanaan upacara keagamaan tanpa memperhatikan prokes yang ketat sangat berisiko. Karena itu, masyarakat diminta untuk berhati-hati karena Bali masih dalam suasana COVID-19,” ujar Bupati Suwirta

Baca Juga :
Presiden Jokowi Lantik Anggota Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi

Lebih lanjut Bupati pihaknya mendorong seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan berharap pandemi ini bisa segera berakhir. (RED-BN)

Leave a Comment

Your email address will not be published.