KMP Yunicee Tenggelam Angkut 76 Orang, 18 Orang Masih Dalam Pencarian

 

Balinetizen.com, Jembrana

Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee yang tenggelam pada Selasa (29/6/2021) malam sekitar pukul 19.12 Wita di perairan laut Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali mengangkut 76 orang.

Sebelumnya sempat terjadi kesimpangsiuran data. Dan pada Kamis (1/7/2021) sore dilakukan sinkronisasi data dari pukul 14.00 sampai pukul 18.00 Wita dengan melibatkan Dirpolair Polda Bali, Kapolres Jembrana, Kepala Kantor SAR Bali, TNI AL, ASDP, Agen dari KMP Yunicee yaitu PT Surya Timur, BPTD Ketapang dan BPTD Gilimanuk.

Dirpolair Polda Bali, Kombes Pol. Toni Ariadi dalam keterangan pers, Kamis (1/7/2021) pukul 20.00 Wita mengatakan dari hasil sinkronisasi, data onboard di KMP Yunicee dapat dipastikan sebanyak 76 orang. Terdiri dari 41 penumpang, 16 kru list, 12 non manifes dari ASDP dan 5 penumpang non manifes dan 2 bayi.

Disebutnya yang diselamatkan ke Pelabuhan Ketapang sebanyak 41 orang. Namun yang tercatat ada 36 orang. Karena 5 kru yang selamat tidak melapor ke Posko. Dari total 41 orang ini, 23 orang diselamatkan KMP SMS Swakarya, 17 KMP Samudra Utama dan 1 togboat.

Sedangkan dari 16 ABK lanjutnya, yang selamat sebanyak 13 dan 3 orang lagi yang merupakan petugas kantin masih dalam pencarian. “Dari 76 orang ini, yang selamat ada 51 orang. Dalam pencarian 18 orang dan 7 orang meninggal dunia” jelasnya.

Sementara dari 51 orang yang selamat, dari manifes penumpang ada 24 orang, dari kru list 13 orang dan non manifes ASDP sebanyak 9 orang dan 5 orang penumpang non manifes. “Itu nama-namanya semua nanti ada” imbuhnya.

Sedangkan 18 orang yang masih dalam pencarian menurutnya terdiri dari 12 orang dalam manifes, 3 orang kru list dan 1 orang office boy dalam non manifes ASDP dan 2 balita dalam penumpang non manivest. Dua (2) balita ini anak dari Bapak Gatot yang masuk dalam pencarian di manifes. “Dari 7 korban yang meninggal dunia, 5 orang dalam manifes dan 2 orang non manifes ASDP. Yang meninggal semuanya sudah dibawa keluarganya” jelasnya.

Baca Juga :
P2KBP3A Badung Gelar Workshop Peningkatan Kapasitas Perempuan di Bidang Politik

Korpolairud Baharkam Mabes Polri menurutnya sudah menggunakan alat sonar 3D, helikopter dan ROV untuk pencarian korban dan juga mengetahui titik posisi bangkai kapal dan ini sudah dilaksanakan.

Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah awak kapal dan penumpang yang selamat. Terlebih adanya sejumlah video amatir beredar di media sosial (medsos) yang menggambarkan adanya air di deck dan kamar mesin saat kapal mulai berlayar dari Pelabuhan Ketapang.

“Kami telah melakukan intrograsi terhadap 5 orang penumpang dan 7 orang kru KMP. Kami terus memeriksa saksi-saksi termasuk penyebab-penyebabnya. Nanti apakah kita gelar untuk menentukan, apakah ini bisa dinaikan ke penyidikan karena kelalaian atau yang lain” ungkapnya. (Komang Tole)

Leave a Comment

Your email address will not be published.