Oksigen Pasien Covid Langka, Bupati Tamba dan Kapolres Jembrana Harus Begadang Memastikan Oksigen Tercukupi 

Bupati Jembrana I Nengah Tamba  didampingi Kapolres Jembrana dan Pj Sekda Jembrana, Made Budiasa saat bertemu  awak media, Selasa (20/7/2021).
Balinetizen.com, Jembrana-
Ketersediaan oksigen untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Jembrana mengalami kelangkaan. Bahkan sejak dua pekan lalu ketersediaan oksigen di RSU Negara menipis.
Mengantisipasi kelangkaan oksigen ini Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa bersama pimpinan Forkopimda Jembrana lainnya harus bekerja ekstra keras.
Bahkan mereka harus begadang hingga dini hari berkordinasi dengan harapan kelangkaan oksigen bisa segera teratasi.
“Malam kemarin napas kita, saya dan Pak Kapolres sudah sampai di leher. Astungkara, akhirnya kita dapat oksigen di Banyuwangi” ujar Bupati Tamba didampingi Kapolres Jembrana dan Pj Sekda Jembrana, Made Budiasa kepada awak media, Selasa (20/7/2021).
Setelah mendapat kepastian bahwa oksigen ada, permasalahan kembali muncul yakni terkendala kendaraan untuk mengangkut dan awak tenaga untuk menaikan oksigen keatas kendaraan.
Permasalah tersebut kata Bupati Tamba akhirnya terpecahkan. Dengan menggunakan kendaraan truk Batalion Mekanis 741/GN dan dua  anggota Sat Pol PP Jembrana, akhirnya oksigen sampai di RSU Negara.
“Malam itu langsung saya perintahkan Asisten II mencari tenaga untuk menaikan dan menurutkan oksigen (dari kendaraan). Kalau tidak begitu, pagi tadi oksigen di RSU Negara sudah habis” ujar Bupati Tamba yang juga didampingi Asisten II Setda Jembrana Gusti Ngurah Sumber Wijaya.
Pihaknya juga sudah menghubungi asosiasi di migas untuk mengantisipasi kekosongan oksigen. Karena oksigen yang didatangkan dari Banyuwangi diperkirakan cukup sampai sore.
“Itu usaha-usaha yang kami lakukan. Astungkara sudah disediakan. Barusan Pak Gubernur (Bali) menelpon saya katanya kendaraan yang memuat oksigen sudah meluncur ke Jembrana” tandasnya.
Dikesempatan itu Bupati Tamba kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 terlebih adanya kelangkaan oksigen di Bali termasuk di Jembrana.
Sementara itu Plt Direktur RSU Negara dr. Ni Putu Eka Indrawati mengatakan kelangkaan akan oksigen sudah mulai terlihat sejak sepekan belakangan. Kelangkaan dipicu akibat kebutuhan oksigen mengalami peningkatan. Terutama bagi pasien-pasien Covid yang cendrung membutuhkan oksigen dengan tekanan yang tinggi, disamping juga untuk pasien-pasien yang lain.
Oksigen yang dari Banyuwangi 34 tabung menurutnya sudah terpasang semua di sentral-sentral. Dan untuk satu sentral harus dipasang 6 tabung oksigen. “Semua masuk (terpasang) disana (sentral), dua tiga jam sudah habis. Sekarang kita masih menunggu 10 tabung dari Sembung, Tabanan. Katanya datang hari ini” jelasnya.
Kondisi ini menurutnya tidak normal bahkan liquid oksigen sudah habis. Kendati demikian pihaknya tetap berusaha karena harus ada stok. dan kini ada 15 tabung sebagai stok. Sedangkan usaha yang sudah dilakukan diantaranya meminjam ketempat atau ke rumah sakit lain. “Sebenarnya hari ini kami mau ngambil ke Banyuwangi, karena hari raya, jadi batal. Padahal tabung-tabung kosong sudah kami sediakan” imbuhnya.
Dalam situasi normal sambungnya satu ton oksigen biasanya dapat digunakan selama dua sampai tiga hari. Namun sekarang sudah habis hanya dalam satu hari saja. “Terutama liquidnya. Kalau saja liquid tercukupi, untuk tabung oksigen besar dan kecil sebenarnya tidak masalah. Memang ada himbauan dari dinas di provinsi untuk tindakan yang tidak emergency agar ditunda dulu pelaksanaannya” ungkapnya.
Menurutnya RSU Negara hingga hari Selasa (20/7/2021) pukul 14.00 merawat 39 pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Pewarta : Komang Darmadi
Baca Juga :
Pelindo III Permudah Proses Ekspor untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Leave a Comment

Your email address will not be published.