MAFINDO : Hoaks Covid-19 sangat serius, bisa sebabkan kematian

 

Balinetizen.com, Jakarta-

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dalam hal ini diwakili oleh Harry Sufehmi, Pendiri dan Presidium MAFINDO hadir dalam Konferensi Internasional WHO mewakili Indonesia dari organisasi kemasyarakatan, terkait manajemen wabah hoaks yang dilakukan pada tanggal 3 sampai dengan 5 Agustus 2021.

Hoaks COVID-19 sangat serius, karena bisa menyebabkan kematian. Ditambah dengan masih rendahnya literasi digital masyarakat kita, tanpa melakukan verifikasi, orang  langsung menyebarkan informasi karena niatnya ingin melindungi teman atau keluarganya,  padahal informasi yang salah, justru bisa membahayakan atau menimbulkan kepanikan  yang tidak perlu. Persebaran hoaks COVID-19 dan vaksinasinya berimplikasi serius dalam beberapa hal, seperti mengaburkan  prosedur pencegahan dan pengobatan. Selain itu berbagai hoaks tersebut merusak kepercayaan publik terhadap otoritas kesehatan negara, media massa, dan para ilmuwan.

MAFINDO melalui team pemeriksa faktanya telah secara mendalam melakukan bongkar hoaks lebih dari 1110 hoaks terkait COVID-19 sejak Januari 2020 hingga saat ini. Harry Sufehmi dalam konferensi ini menerangkan bahwa MAFINDO adalah organisasi yang berbasis kerelawanan dengan 12 tim profesional dan sekitar 95 ribu lebih pengikut, serta relawan yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia. MAFINDO juga melakukan periksa fakta dan pengembangan teknologi terkait penanganan hoaks.

MAFINDO aktif dalam melakukan edukasi terkait literasi digital dan inokulasi terkait hoaks dan vaksinasi COVID-19 yang saat ini juga menjadi perhatian khusus di Indonesia. MAFINDO menyadari sepenuhnya pentingnya kecepatan dan deteksi hoaks pada masa pandemi ini. Antara lain penanganan terkait hoaks melalui WA, Media Social Listening disertai alat dan perangkat pendukung yang bisa mendeteksi ancaman hoaks yang potensial, tidak hanya menjadi “pemadam kebakaran” atas adanya hoaks saja. Namun yang lebih ideal adalah “memvaksinasi masyarakat”, yaitu dikenal dengan istilah prebunking. Sebagai contoh, kita bisa memberikan informasi yang benar terkait suatu hal, misalnya seputar COVID-19 dan vaksin. Sehingga, ketika suatu saat hoaks terkait hal itu datang, maka tidak semuanya terjebak pada hoaks yang ada, karena mereka sudah mendapatkan informasi yang benar.

Baca Juga :
Pemkot Denpasar Gandeng Peneliti Gelar Desiminasi Hasil Litbang, Jadi Wahana Evaluasi Dukung Efektifitas Program dan Kebijakan

Pada akhirnya Harry Sufehmi mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang terlibat membantu MAFINDO dan juga saling bahu membahu pada penanganan hoaks baik di Indonesia maupun di seluruh dunia terkait hoaks di masa pandemi ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published.