Kelola 3 Ton Sampah Per-Hari, Desa Sanur Kauh Raih Penghargaan “Desa Zero Waste”

 

Pernah Disambangi Menko Marves Luhut B Panjaitan dan Kepala Bapenas Suharso Monoarfa

 

Balinetizen.com, Denpasar

Desa Sanur Kauh Denpasar Selatan  berhasil menyabet penghargaan tingkat nasional sebagai Desa Zero Waste. Penghargaan ini diberikan karena Desa Sanur Kauh dianggap berhasil dalam mengelola sampah. “Dalam sehari kurang lebih 3 ton sampah berbasis sumber bisa kami olah. Beberapa waktu lalu kami juga  pernah disambangi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar  Pandjaitan, dan Menteri PPN / Kepala Bapennas Suharso Monarfa yang meninjau langsung lokasi pengolahan sampah kami,” kata Perbekel Desa Sanur Kauh Made Ada sesaat setelah menerima anugerah penghargaan “Desa Zero Waste” dari Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri.

Bertempat di Park 23 Creative Tuban Badung, didampingi Ketua KSM TPS3R Sekar Tanjung, I Wayan Sila Darma, Made Ada menerima langsung penghargaan dari Direktur Jendral Bina Pemerintah Desa Kementerian Dalam Negeri, Dr. Yusharto Huntoyungo, pada Senin (18/4)

Made Ada menjelaskan, pada awal pelaksanaan program pemilahan sampah ini, dirinya tidak memungkiri bahwa warga masyarakat dulunya sering merasa kerepotan dengan harus memilah sampah terlebih dahulu. Namun lambat laun, warga masyarakat Desa Sanur Kauh merespon baik  program ini.

Kesadaran warga pun semakin meningkat, bahwa memilah sampah berbasis sumber memiliki banyak manfaat, terutama lingkungan menjadi bersih dan sehat. “Bahkan warung makan di lokasi kami sudah banyak yang memilah mana sampah basah, seperti nasi dan sisa makanan lainnya. Sampah ini digunakan untuk pakan hewan ternak,” ujarnya.

Dengan menggandeng TPS3R Sekar Tanjung, Desa Sanur Kauh mengedukasi warganya dengan cara mengajarkan memilah sampah berdasarkan pada Peraturan Gubernur Nomor 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber. Metode yang digunakan adalah Reuse (memanfaatkan Kembali), Reduce (mengurangi sampah), dan Recycle (mendaur ulang).

Baca Juga :
Menteri Desa PDTT Minta Pemda Jembrana Bantu Pendamping Desa

Atas prestasi ini, Desa Sanur Kauh patut berbangga hati. Keberhasilanya dalam mengolah sampah berbasis sumber ini merupakan hasil kerja keras seluruh lapisan warga Desa Sanur Kauh. “Kami sangat bangga dengan prestasi ini. Walaupun saat ini kami masih terbentur keterbatasan alat dan dana, namun kami tetap semangat dalam program pengelolaan ini. Kami berharap kedepannya Desa Sanur Kauh akan memiliki alat pencacah sampah, agar konsep dan tujuan pengolahan sampah ini bisa maksimal kami lakukan,” pungkas Made Ada (RED-BN)

Leave a Comment

Your email address will not be published.