Gandeng Musisi Untuk Suarakan Tolak Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur, FRONTIER gelar Konser Mini BERLAWAN

Sabtu (27/8/2022) Front Demokrasi Rakyat (FRONTIER) Bali menggelar Konser Mini dengan tajuk BERLAWAN (Berjuang, Berdendang Bersama Kawan-Kawan) yang bertempat di Six A Six Warung dengan menggandeng musisi dan seniman guna menyuarakan penyelamatan pesisir Bali dari ancaman pembangunan yang ekstraktif khususnya rencana pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur.

 Balinetizen.com, Denpasar-

Sabtu (27/8/2022) Front Demokrasi Rakyat (FRONTIER) Bali menggelar Konser Mini dengan tajuk BERLAWAN (Berjuang, Berdendang Bersama Kawan-Kawan) yang bertempat di Six A Six Warung dengan menggandeng musisi dan seniman guna menyuarakan penyelamatan pesisir Bali dari ancaman pembangunan yang ekstraktif khususnya rencana pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur.

Seknjend Frontier Bali, A.A. Gede Surya Sentana menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu ungkapan atau ekspresi untuk merespon adanya pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur. “Kegiatan ini merupakan respon kami untuk menolak Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur,” Ujarnya.

Ia juga menyinggung terkait intruksi Gubernur Bali No. 10 Tahun 2022 tentang Perayaan Rahina Tumpek Uye dengan Upacara Segara Kerthi yang dimana kegiatan konser mini ini bertepatan dengan Tumpek Uye yang diyakini sebagai bentuk penyucian dan pemulihan laut sebagai campuhan sarwa prani atau muara segala kehidupan dan samudra cipta peradaban. Namun disisi lain Pesisir Sanur masih terancam akibat adanya proyek Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur.

Di sisi lain Gubernur Bali mengeluarkan Intruksi terkait Rahina Tumpek Uye agar melaksanakan Upacara Segara Kerthi, namun di sisi lain Gubernur sampai saat ini belum juga mencabut izin terkait Pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove yang akan mengancam Pesisir Sanur. “Hal ini sangat berbanding terbalik dengan apa yang diintruksikan Gubernur, sebab mestinya Gubernur Bali mencabut segala perizinan yang masih mengakomodir pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur” Jelasnya.

Salah satu masyarakat Desa Adat Intaran, I Wayan Apel Hendrawan yang hadir pada acara tersebut sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Frontier Bali sebagai upaya untuk merespon Pembangunan Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur yang akan merusak lingkungan. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan kawan-kawan Frontier Bali dimana kami tentu khawatir dengan adanya proyek ini akan mengancam keberadaan kami di Pesisir Sanur,” Ungkapnya.

Baca Juga :
Datangi Kantor Desa, Warga Banjar Anyar Sampaikan Mosi Tidak Percaya

Acara ini dimeriahkan oleh penampilan band dari The Rebellious, The Street bastard, The Lingsir, Stun, dan The Djihard yang dimana para musisi ini bermain secara swadaya dan selain itu juga tersedia juga kotak donasi yang hasilnya akan sepenuhnya digunakan untuk perjuangan Tolak Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur. “Tolak Terminal LNG di Kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur!” pekik vokalis Band The Djihard.

 

Sumber : Frontier Bali

Leave a Comment

Your email address will not be published.