Ilustrasi
Balinetizen.com, Jembrana
Berbagai cara dilakukan saat kampanye Pemilu 2024. Bahkan metode untuk meraup suara masyarakat semakin unik. Salah satunya dengan sabun mandi dan sebelumnya rokok.
Sabun mandi bergambar salah satu Capres-Cawapres dan Caleg DPR RI serta logo Partai Politik (Parpol) ini diterima salah seorang warga kelurahan di Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Menurutnya, sabun tersebut diterima istrinya saat berkumpul bersama ibu-ibu lainnya. Setiap orang mendapatkan satu slop berisi 6 bungkus sabun batang.
“Cara kampanye sudah semakin unik. Sebelumnya rokok, kemarin istri saya dapat sabun bergambar caleg, capres-cawapres. Bila perlu kebutuhan sehari-hari yang lain juga di tempel gambar caleg,” ungkap pria yang enggan namanya.
Dari satu slop sabun yang diterima istrinya, tidak semuanya dibawa pulang. Namun hanya satu bungkus. “Katanya dibagi-bagi. Sampai di rumah sisa satu bungkus (sabun),” ujarnya, Selasa (30/1/2024).
Dikonfirmasi terpisah, Komisioner Bawaslu Jembrana Divisi Penanganan Pelanggaran dan Penyelesaian Sengketa, Pande Made Ady Muliawan mengatakan, kampanye dengan menggunakan bahan yang dimaksud (sabun) itu tidak diatur secara spesifik di dalam PKPU 15/2022 tentang kampanye pemilu terutama terkait bahan kampanye.
“Yang bisa menjelaskan ini KPI. Apakah bahan ini (sabun) bahan kampanye atau bukan. Jika mengacu ke kasus serupa yaitu pembagian rokok yamg juga bergambar, maka belum bisa dikategorikan pelanggaran kampanye. Bahan kampanye yang dibagikan dibawah harga Rp 100 ribu,” terangnya.
Pande menghimbau agar peserta pemilu dapat melakukan kampanye dengan bahan kampanye yang tidak berpotensi menjadi pelanggaran pemilu maupun peraturan perundang undangan lain.
“Masih ada bahan kampanye yang lebih baik. Masih banyak bahan kampanye lain yang tidak menimbulkan pelanggaran,” ungkapnya. (Komang Tole)