Teror Gigitan Anjing Liar Resahkan Warga, 17 Positif Rabies

Ilustrasi

Balinetizen,com, Jembrana 
Teror gigitan anjing liar di wilayah Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali meresahkan warga. Anjing liar menggigit 8 orang warga, Desa Melaya hingga kini tak kunjung ditemukan.
Pihak Dinas Pertanian dan Pangan Pemkab Jembrana bersama petugas dari instansi terkait dan aparat desa sempat melakukan pencarian pasca kasus gigitan. Namun anjing liar dengan ciri bulu hitam putih dan kurus belum ditemukan.
Selain itu, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana melalui tim medik veteriner juga melakukan vaksinasi massal dan eliminasi selektif terhadap hewan penular rabies (HPR). Selama kegiatan dari tanggal 29 April sampai 1 Mei 2024, petugas berhasil memvaksinasi sebanyak 106 ekor HPR.
“Vaksinasi massal dilakukan untuk mencegah penyebaran rabies dan melindungi warga dari gigitan HPR berpotensi rabies,” terang Kabid Keswan-Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, drh. I Wayan Widarsa, Jumat (10/5/2024).
Pihaknya bersama aparat desa dan tokoh masyarakat juga melakukan upaya eliminasi selektif dengan memprioritaskan anjing liar.
Tidak hanya itu, pihaknya juga melakukan melakukan upaya pencarian. Namun anjing liar yang menggigit 8 warga Desa Melaya belum ditemukan. “Anjingnya belum kami temukan. Anjing yang mengarah ke rabies biasanya sudah mati 2 sampai 3 hari atau paling lama 5 hari setelah menggigit,” terangnya.
Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap HPR liar terutama di wilayah yang rawan rabies. Dan jika digigit HPR segera cuci luka dengan sabun dengan air mengalir kemudian diobati dengan antiseptik atau datang ke fasilitas kesehatan (Puskesmas) terdekat. “Dari Januari sampai bulan Mei tahun ini ada 17 ekor anjing positif rabies,” tutupnya. (Komang Tole)
Baca Juga :
Anggota DPR RI Kariyasa Adnyana Dan Ketua Dewan Supriatna Angkat Bicara Tenaga Medis RSUD Tangguwisia Mogok Kerja, Desak Pj Bupati Tuntaskan Pembayaran Jaspel

Leave a Comment

Your email address will not be published.