Rai Mantra Hadiri Karya Atiwa-Tiwa Pangeritan di Desa Angabaya Penatih

Ket foto : Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra saat menghadiri Karya Ngaben lan Nyekah Masal Desa Angabaya Penatih, Jumat (4/5).
Sebagai wujud rasa menyama braya dalam melaksanakan kewajiban sebagai umat beragama, Desa Pakraman Angabaya, Penatih turut menggelar Upacara Pitra Yadnya yakni Ngaben Masal yang dikenal  dengan istilah Karya Atiwa-Tiwa Pangeritan. Serangkaian pelaksanaan tersebut turut Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra berkesempatan untuk mejenukan dan menyaksikan persiapan upakara pada Jumat (3/5). Turut hadir dalam keaempatan tersebut Camat Denpasar Timur, I Wayan Herman, Lurah Penatih, Ketut Astawa serya tokoh masyarakat Desa Angabaya.
Ketua Panitia Karya, I Wayan Sutatarka mengatakan bahwa seluruh rangkaian Karya Atiwa-Tiwa Pangeritan yang diikuti oleh 14 sawa dan 16 sawa penyekahan ini telah dilaksanakan sejak 25 April lalu yang diawali dengan Ngeruak Genah lan Penyuxian. Dimana, Puncak Karya yang diawali dengan prosesi Ngangget Don Bingin yang dilanjutkan dengan Mepurwa Daksina akan dilaksananakan pada Sabtu 4 Mei (hari ini). Sedangkan seluruh rangkaian akan diakhiri usai pelaksanaan nyegara Gunung pada Minggu 5 Mei 2019 mendatang.
Sutarka mengatakan, pelaksanaan karya ini merupakan wujid syukur sekaligus bhakti umat kepada leluhur sebagai wujud pelaksanaan swadarma lan bhakti. Selain itu, dengan adanya  Ngaben dan Nyekah Masal ini diharapkan mampu memberikan keringanan beban kepada masyarakat dalam melaksanakan swadarma dan kewajibanya.
“Tentunya ini merupakan kewajiban kami selaku masyarakat kepada sang pitara sebagai pengamalan Tri Rna menuju keseimbangan hidup,” terangnya.
Sementara, Walikota Denpasar, IB Rai Dharmawijaya Mantra sangat mengapresiasi semangat gotong royong warga dalam melaksanakan upacara yadnya. Hal ini merupakan cerminan semangat menyamabraya saling asah asih dan asuh umat Hindu.
“Semoga seluruh rangkaian karya berjalan lancar dan mampu memberikan kemudahan kepada masyarakat, namun tidak mengurangi makna upakara yang dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada rasa tulus ikhlas,” ujar Rai Mantra.
Editor : Sutiawan
Baca Juga :
Gempa bumi magnitudo 5,2 guncang Tambolaka

Leave a Comment

Your email address will not be published.