Keterangan foto: Bertepatan dengan sasih shada, Kamis (13/6) kemarin, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Nganteg Linggih, Melaspas, Mendem Pedagingan, Mepedudusan Madya Medasar Caru Wrespati Kalpa lan Resi Gana, di Banjar Abing, Desa sulangai, Kecamatan Petang/MB
(Balinetizen.com) Mangupura –
Bertepatan dengan sasih shada, Kamis (13/6) kemarin, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri Karya Nganteg Linggih, Melaspas, Mendem Pedagingan, Mepedudusan Madya Medasar Caru Wrespati Kalpa lan Resi Gana, di Banjar Abing, Desa sulangai, Kecamatan Petang. Turut hadir dalam kesempatan tersebut Kabag Humas Kabupaten Badung Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Camat Petang I Gede Eka Sudarwitha beserta unsur tripika Kecamatan, Anggota DPRD RI terpilih, IGN. Kesuma Kelakan, Anggota DPRD Tingkat Provinsi terpilih, I Bagus Alit Sucipta, Perbekel Desa Sulangai Nyoman Widiada, DPRD Tingkat II Terpilih, IGA A. Inda Trimafo Yudha, I Gusti Lanang umbara, Bendesa Adat Sulangai Nyoman Ada, dan para tokoh setempat.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Giri Prasta menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Badung sangat menghormati dresta dan praprem yang ada dimasyarakat tidak terlepas juga awig-awig yang ada. “kalau yang sudah baik mari kita pertahankan, kalau ada pergeseran mari kita kembalikan menjadi sakral seperti sebelumnya. Ini yang kita lakukan termasuk pembangunan pura, kalau pura misalnya ada kesakralannya tinggi apa lagi itu dibangun saat jaya pangus itu tidak akan saya bongkar, yang kita lakukan adalah restorasi, boleh diperbaiki tapi harus sama seperti itu dan ini harus benar-benar kita pertahankan, ketika kita melestarikan dan mengajegan apa yang menjadi warisan leluhur kita niscaya beliau akan tetep memberi kuasa kepada kita,” terangnya.
Sebagai bentuk perhatian dan motivasi dari Pemerintah Kabupaten Badung, Bupati Giri Prasta menyerahkan bantuan sebesar Rp. 25 juta.
Sementara itu Bendesa Adat Sulangai I Nyoman Ada menyampaikan terima kasih dan apresia atas perhatian dan bantuan dari Bapak Bupati Badung.”kami berharap kedepannya, segenap masyarakat kami bisa menjalankan Tri Hita Karana utamanya di parhyangan menjadi ajeg, di pawongan masyarakan bersatu dan di pelemahan benar-benar tidak ada halangan,”ungkapnnya.