Paling kiri Dr Vince Gowan poto bersama Luhut Binsar Penjaitan dalam Indonesia Research & Development International (IRDI) membawa sekitar 70 pengusaha dari Indonesia dalam “Indonesia – China Business Forum” di Hotel Kempinski Beijing, China, Jumat 26 April 2019.
Balinetizen, Beijing
Indonesia Research & Development International (IRDI) membawa sekitar 70 pengusaha dari Indonesia dalam “Indonesia – China Business Forum” di Hotel Kempinski Beijing, China, Jumat 26 April 2019.
“Kami mempertemukan pengusaha dari kedua negara, harapannya bisa terjadi kesepakatan bisnis dalam forum tersebut,” kata Ketua harian IRDI, Dr. Vince Gowan.
Indonesia – China Business Forum diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing dan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM).
Ini merupakan kali ketiga IRDI hadir dalam Forum Bisnis Indonesia -China setelah sebelumnya juga ambil bagian dalam pertemuan serupa di Henan dan Shanghai, China.
Vince Gowan mengatakan, kehadiran IRDI dalam forum tersebut untuk mendukung program Prakarsa Pembangunan Jalur Sutra (Belt Road Initiative) yang di sinergikan dengan Poros Maritim Global Indonesia (Global Maritime Fulcrum/GMF).
“Kami memberikan masukan kepada Pemerintah dan komunitas bisnis guna menentukan strategi dan arah baru sebagai bagian tiga pilar kerja sama strategis yakni G to G, B to B, dan P to P,” ujar dia.
Sementara itu, dalam pidatonya pada forum tersebut Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, Indonesia dan Tiongkok memiliki perbedaan di bidang politik namun mempunyai kesamaan dalam membangun industri, perdagangan dan investasi.
Jusuf Kalla juga menekankan pentingnya memperkuat perekonomian lokal guna memperkuat pasar global agar kepentingan Indonesia terpenuhi melalui inisiatif pembangunan jalur sutra ini.
Selain Jusuf Kalla hadir pula antara lain Menteri Koordoinator Bidang Kemaritiman, Luhut Panjaitan, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Konsul Jendral RI di Shanghai, WP Gultom dan Kepala Divisi Luar Negeri dari Gerakan Kebaikan Indonesia, Indah Morgan. (*)
Editor : Hana Sutiawati
